Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ciliwung di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, sebagai upaya memenuhi target cakupan 100 persen layanan air bersih di Jakarta pada 2030.
Dalam acara dimulainya pembangunan IPA Ciliwung tersebut di Jakarta, Senin, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menyampaikan bahwa IPA ditargetkan selesai pada Mei 2026.
Dia mengatakan, pembangunan IPA Ciliwung ini menjadi bagian strategis dari langkah kita mengatasi krisis air bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Target kami selesai dalam waktu 18 bulan untuk memenuhi kebutuhan di lima kelurahan, seperti Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati, Kalibata dan Duren Tiga," kata Marullah.
Marullah melanjutkan, proyek ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel).
Baca juga: PAM JAYA lakukan pemetaan kantor pemerintah yang gunakan air tanah
IPA Ciliwung dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi (m2) dengan kapasitas 200 liter per detik (second) untuk melayani 15.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 90 ribu jiwa.
"Pembangunan IPA Ciliwung bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga simbol komitmen untuk menyediakan layanan dasar yang berkualitas," katanya.
Air bersih adalah hak mendasar setiap warga dan pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan hak tersebut terpenuhi, baik sebagai penunjang kehidupan sehari-hari maupun penunjang kesehatan yang berkelanjutan.
Dengan dukungan seluruh pihak, baik dari pemerintah, PAM JAYA, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun masyarakat, proyek ini diharapkan akan berjalan sesuai target dan bermanfaat besar bagi warga sekitar.
Baca juga: PAM Jaya terus upayakan warga DKI dapatkan akses air bersih
Selain itu, menurut Marullah, penting dilakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap penggunaan air bersih perpipaan dan memastikan pemanfaatan fasilitas ini agar berjalan optimal.
"Namun, keberhasilan pembangunan fisik saja tidak cukup. Saya ingin menekankan pentingnya transformasi perilaku masyarakat untuk beralih dari penggunaan air tanah menuju pemanfaatan air bersih perpipaan yang lebih terjamin kualitasnya," katanya.
Langkah ini bukan hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi seluruh warga.
Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin juga mengajak masyarakat agar menggunakan air dengan bijak untuk keberlangsungan kehidupan di bumi.
"Air merupakan kebutuhan dasar yang tidak mungkin tidak dibutuhkan. Jadi, sebisa mungkin untuk menjaga bumi, menjaga lingkungan, pergunakan air dengan bijak," kata Arief.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024