Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi memberikan empati dan dukungan kepada seorang ibu rumah tangga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan seorang anak korban kekerasan seksual oleh pamannya di Nusa Tenggara Timur.
"Kami ingin memastikan bahwa ibu rumah tangga yang menjadi korban KDRT dan anak yang menjadi korban kekerasan seksual ini mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk memulai hidup baru yang lebih baik," kata Menteri Arifah Fauzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya saat mengunjungi Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi NTT.
Menteri PPPA menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap permasalahan yang menimpa korban dan menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pemulihan korban kekerasan.
"Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya menghancurkan individu, tetapi juga masa depan keluarga dan anak-anak yang terlibat. Pemerintah hadir untuk memastikan korban mendapat pendampingan dan dukungan, sehingga dapat bangkit dan hidup dengan lebih baik," kata Arifatul Choiri Fauzi.
KemenPPPA menyerahkan bantuan berupa kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak, serta mendorong pentingnya penguatan layanan, dukungan psikososial, dan penguatan kapasitas bagi para tenaga layanan.
"Semua ini adalah untuk memastikan pemenuhan dan memastikan kepentingan terbaik bagi korban," kata Arifah Fauzi.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung peran UPTD sebagai ujung tombak dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
KemenPPPA berharap bahwa kolaborasi yang erat antara pusat dan daerah dapat mempercepat terwujudnya Indonesia yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
Baca juga: Ada nilai Pancasila dalam penanganan korban erupsi, kata Menteri PPPA
Baca juga: Menteri Arifah tekankan peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan
Baca juga: Menteri Arifah Fauzi ajak masyarakat berani laporkan kekerasan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024