Gaza City, Palestina (ANTARA) - Hujan deras memperburuk kondisi warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza di tengah perang mematikan Israel di wilayah tersebut, menurut laporan Layanan Pertahanan Sipil pada Minggu (24/11).
“Hujan telah menyebabkan kerusakan parah pada tenda-tenda yang menampung ribuan pengungsi. Air mengalir masuk ke dalam tenda, merusak barang bawaan dan kasur,” kata juru bicara Mahmoud Basal dalam pernyataan resminya.
“Situasi saat ini mengindikasikan bencana kemanusiaan yang nyata jika tidak ada intervensi segera,” dia memperingatkan.
Hujan deras melanda beberapa wilayah di Jalur Gaza, terutama di bagian tengah dan selatan, pada Minggu.
Juru bicara tersebut menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional untuk segera bertindak menyediakan tenda dan karavan bagi warga yang mengungsi di Gaza selama musim dingin.
Israel telah melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza setelah serangan Hamas tahun lalu, menewaskan lebih dari 44.200 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 104.500 lainnya.
Memasuki tahun kedua genosida di Gaza, kecaman internasional terus meningkat, dengan berbagai tokoh dan lembaga menyebut serangan itu serta pemblokiran bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk memusnahkan suatu populasi.
Sebelumnya pada Kamis (21/11), Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang brutalnya di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sekelumit kisah perjuangan hidup para pengungsi di Gaza
Baca juga: Hamas sebut sandera tewas di Gaza akibat gencarnya serangan Israel
Baca juga: PBB keluhkan Israel yang hanya izinkan sepertiga bantuan masuk Gaza
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024