Bandung (ANTARA News) - Sungai Citarum semakin dangkal akibat sedimentasi dan tumpukan sampah plastik, akibatnya Kabupaten Bandung pun terancam banjir parah.
"Sungai Citarum semakin dangkal akibat tumpukan sampah plastik dan limbah buang pabrik tekstil daerah bantaran di Kabupaten Bandung terancam banjir," kata Agus Deni, Dewan Pembina Yayasan Komunitas Pencinta Alam, di Bandung, Senin.
Daerah aliran sungai Citarum mulai dari Kampung Balekambang, Kecamatan Majalaya, hingga Dayueh Kolot dan Bale Endah Kabupaten Bandung, rusak akibat hulu sungai tersebut hutannya tidak berfungsi, kata dia, resapan air terganggu sehingga saat musim penghujan hilir Citarum rawan banjir.
Kerusakan Citarum butuh perbaikan bertahap, kata dia, mulai dari kawasan hutan yang semakin gundul akibat alih fungsi lahan dan perusahaan panas bumi Chevron.
Menurut dia, Sungai Citarum masih bisa diselamatkan, sehingga bencana banjir yang rutin melanda bantaran seperti Kecamatan Majalaya, Bale Endah, Dayeuh Kolot, bebas rendaman air banjir tersebut, kerugian kerusakan lingkungan semua pihak terkena dampaknya.
Sementara itu Gustap, warga Bandung, menuturkan Sungai Citarum semakin dangkal kawasan tekstil Majalaya dan Bale Endah rawan banjir, awal penghujan sudah digenangi padahal sebelumnya aman dari bencana tersebut.
Dikatakannya, 30 tahun lalu kawasan tekstil Majalaya Kabupaten Bandung aman dari banjir, kini hujan dua jam Dayeuh Kolot dan Bale Endah tenggelam, warga setempat biasanya mengungsi.
Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014