Beirut (ANTARA) - Seorang tentara Lebanon tewas, serta 18 lainnya terluka dalam serangan terbaru Israel ke pos militer Lebanon yang terletak di sebelah selatan Kota Tyre, menurut angkatan bersenjata Lebanon pada Minggu (24/11).

"Seorang tentara tewas dan 18 lainnya luka-luka akibat serangan Israel terhadap posisi militer di Al-Amiriya. Fasilitas tersebut rusak parah," tulis militer Lebanon di platform X.

Penjabat Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan pada X bahwa serangan yang ditargetkan terhadap markas besar tentara Lebanon menunjukkan penolakan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.

Mikati menyatakan komitmennya untuk terus berupaya mencapai gencatan senjata.

Baca juga: Utusan AS tiba di Beirut lanjutkan pembahasan gencatan senjata Lebanon

Dia menyerukan berbagai organisasi internasional untuk mengambil tindakan yang tepat dalam menanggapi serangan Israel yang terus berlanjut terhadap warga sipil dan militer Lebanon.

Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan.

Meskipun menderita kerugian, kelompok pejuang Lebanon telah melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.

Israel mengatakan tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi bagi kembalinya 60.000 penduduk yang melarikan diri dari penembakan di wilayah utara Israel.

Meskipun Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan posisi Hizbullah, tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB telah melaporkan berulang kali menjadi sasaran serangan Israel.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Argentina jadi negara pertama yang tarik pasukannya dari UNIFIL
Baca juga: PBB: Konflik paksa lebih 880.000 orang mengungsi di Lebanon
​​​​​​​
Baca juga: Lebanon puji surat perintah penangkapan ICC untuk Netanyahu

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024