Jakarta (ANTARAJACX) – Calon Gubernur (Cagub) Jakarta dengan nomor urut tiga Pramono Anung menyebut terdapat sebanyak 455 RW yang tergolong sebagai kawasan kumuh.
Pernyataan tersebut disampaikannya pada debat ketiga Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 yang bertemakan “Lingkungan Perkotaan dan Perubahan iklim” pada Minggu (17/11/2024).
"Kami mendapatkan ada 445 RW kampung kumuh di sinilah yang menampakkan perbedaan atau disparitas kaya dan miskin yang begitu mencolok di Jakarta,"
Penjelasan :
Menurut penelusuran ANTARA, data tersebut tercatat pada Pendataan RW Kumuh DKI Jakarta 2017 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan hasil pendataan lapangan, dari total 520 RW yang tercatat, sebanyak 75 RW atau 14 persen dikategorikan tidak kumuh, sementara 445 RW lainnya, yang mencakup 86 persen, termasuk dalam klasifikasi wilayah kumuh.
Dari 445 RW yang tergolong kumuh, sebanyak 15 RW atau 3,37 persen masuk dalam kategori kumuh berat, 99 RW atau 22,25 persen kumuh sedang, 205 RW atau 46,07 persen kumuh ringan, dan 126 RW atau 28,31 persen tergolong kumuh sangat ringan. Dengan demikian, hampir setengah dari RW yang didata berada dalam kategori kumuh ringan.
Namun pada 2023 terjadi menurunan angka RW kumuh di Jakarta. Menurut DPRD Provinsi DKI Jakarta sebanyak 220 RW kumuh di DKI Jakarta telah berhasil dikurangi sepanjang tahun 2023 melalui pelaksanaan Rencana Aksi Komunitas (Community Action Plan/CAP) dan Program Implementasi Kebersamaan Masyarakat dalam penataan lingkungan (Collaborative Implementation Program/CIP).
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriyansyah Idris mengatakan persentase permukiman kumuh berhasil diturunkan dari 16,45 persen menjadi 9,22 persen atau melampaui target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Dana abadi perumahan bisa kurangi kawasan kumuh di Jakarta
Baca juga: Ketua DPRD DKI minta penanganan kawasan kumuh lewat konsep multifungsi
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024