Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Gubernur Jawa Timur dengan nomor satu Luluk Nur Hamida menyebut Sungai Brantas yang terletak di Provinsi Jawa Timur sebagai sungai yang paling tercemar di Indonesia.

“Kita juga punya sungai Brantas yang menjadi urat nadi Jawa Timur dalam kondisi tercemar parah dan bahkan tercemar se-Indonesia,” jelas Luluk dalam penyampaian visi-misi dalam debat ketiga Pilkada Jatim, Senin (18/11/2024) malam.

Namun, benarkah Sungai Brantas merupakan sungai paling tercemar di Indonesia?

Penjelasan:

Sungai Citarum yang terletak di Provinsi Jawa Barat merupakan sungai kedua yang paling tercemar di dunia pada tahun 2018. Kandungan timbalnya lebih dari 1.000 kali lebih tinggi dari standar Badan Perlindungan Lingkungan AS untuk air minum. Sementara di posisi pertama Sungai Gangga dan ketiga Buriganga Bangladesh, dilansir dari outriders dan health policy news.

Selain itu, 102 East juga pernah membuat video penelusuran terkait human cost dari salah satu sungai paling tercemar di dunia, yaitu Citarum. Video berdurasi 25 menit tersebut dapat di lihat pada laman Aljazeera.

Namun, Tim Ekspedisi Sungai Nusantara pada 2023 menyebutkan Sungai Brantas di Jawa Timur merupakan sungai paling tercemar mikroplastik dengan kontaminan sebanyak 636 partikel per 100 liter air. Kontaminan itu berasal dari industri serta sampah domestik, berdasarkan hasil kajian tim Ekspedisi Sungai Nusantara 2022 pada 68 sungai strategis nasional, yang dilansir dari VOA.

Selain Sungai Brantas, sungai-sungai di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Sulawesi Tengah juga merupakan lima besar sungai paling tercemar mikroplastik di Indonesia. Sungai-sungai yang tercemar mikroplastik itu, kata Peneliti ECOTON yang melakukan Ekspedisi Sungai Nusantara 2022, Amiruddin Muttaqin, menjadi gambaran buruknya pengelolaan sungai serta sampah oleh pemerintah di setiap daerah.

Baca juga: Pakar paparkan potensi rumput bebek bersihkan polutan di perairan

Baca juga: Menteri LH pastikan akan gerak cepat atasi sungai tercemar di Jakarta

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024