Cianjur (ANTARA) - Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membangun sejumlah posko di titik pengungsian warga terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Takokak, di antaranya dapur umum dan posko kesehatan.

Camat Takokak Dadan Adiansyah saat dihubungi, Ahad, mengatakan 135 kepala keluarga yang mengungsi masih tersebar di sejumlah tempat, sehingga pihaknya mendirikan sejumlah tenda besar di dua titik pusat pengungsian warga terdampak di Desa Waringsari dan Sukagalih.

"Pergerakan tanah terus meluas yang semula melanda Desa Waringsari meluas ke Desa Sukagalih, saat ini petugas masih melakukan pendataan terkait kerusakan yang disebabkan pergerakan tanah, namun upaya antisipasi dan penanganan cepat sudah dilakukan," katanya.

Dia menjelaskan, untuk memberikan berbagai pelayanan guna meringankan beban ratusan warga yang mengungsi, pihaknya mendirikan posko kesehatan dan dapur umum di dua lokasi pengungsian di bawah kordinator Dinas Sosial Cianjur.

Baca juga: BPBD siapkan dua lokasi pengungsian korban pergerakan tanah

Baca juga: BPBD Cianjur tempatkan petugas dan relawan bantu warga di pengungsian

Sehingga lokasi pengungsian layak untuk ditempati sementara bagi warga yang rumahnya rusak dan terancam karena pergerakan tanah terus meluas seiring hujan lebat yang kembali melanda sebagian besar wilayah Takokak terutama saat petang.

"Kami akan menampung warga yang mengungsi di dua lokasi, sehingga mereka aman dan nyaman setelah posko dan dapur umum dibangun di lokasi pengungsian," katanya.

BPBD Cianjur menyiapkan dua lokasi untuk pengungsian bagi 135 kepala keluarga yang rumahnya rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya, mengatakan pergerakan tanah yang terjadi sejak Sabtu (22/11) setelah hujan turun deras mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur dengan intensitas tinggi, membuat pergerakan tanah meluas.

"Laporan sementara 135 rumah rusak akibat pergerakan tanah, tidak ada korban jiwa, namun sekitar 407 jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak berat, sedang dan ringan, sehingga rawan untuk ditempati," katanya.

Hingga Sabtu malam, sebagian besar warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang aman dari pergerakan tanah dan beberapa di antaranya di tempat pengungsian yang dibangun petugas, relawan dan aparat desa serta kecamatan tidak jauh dari perkampungan.*

Baca juga: BPBD Cianjur evakuasi 10 kepala keluarga akibat pergerakan tanah

Baca juga: BPBD Cianjur: Puluhan KK korban pergerakan tanah kembali ke rumah

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024