Ada sumbangsih tenaga-tenaga dari ITB, khususnya untuk sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Alumni Geologi Institut Teknologi Bandung (IAGL ITB) mendorong keterlibatan para lulusan dalam pengembangan sumber daya alam (SDA) sektor hulu migas dan minerba untuk mendukung program pemerintah.
"Ada sumbangsih tenaga-tenaga dari ITB, khususnya untuk sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu. Harapannya dari kami adalah tenaga-tenaga eksplorasi dari ITB bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugas negara dan dalam pengembangan sumber daya alam," kata Ketua IAGL ITB Abdul Bari dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu.
Dikatakan dia, ada sejumlah kendala pada sektor pertambangan dan energi yang dibedah oleh IAGL ITB, yakni menyangkut kebijakan yang masih tumpang tindih dan belum mendukung masuknya investasi secara optimal, serta tata kelola bidang energi dan minerba yang belum mendorong terciptanya efek ganda.
Di samping itu, lanjut dia, permasalahan lainnya yakni perizinan kompleks yang sering kali menghambat percepatan eksplorasi serta tumpang tindih dengan sektor lain seperti kehutanan dan perkebunan.
Ada pula persoalan keterbatasan data geologi, akses wilayah, keamanan dan konflik sosial, volatilitas harga komoditas dan kenaikan biaya produksi, serta pengelolaan lingkungan.
Oleh karena itu, untuk menguatkan peran akademisi, pihaknya menggelar seminar nasional dan sarasehan bertajuk Astacita sebagai tonggak untuk kedaulatan energi dan masa depan Indonesia yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
"IAGL ITB melalui seminar dan sarasehan ini akan memberikan rekomendasi untuk terus memperkuat sektor migas dan minerba di Indonesia. Kami berharap dapat berperan memberi masukan dan implementasi kebijakan eksplorasi, hingga hilirisasi dengan menghadirkan alumni-alumni terbaik dan pemikiran terbaik untuk NKRI," katanya.
Lebih lanjut, dalam acara itu, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan turut menekankan pentingnya peran alumni dan civitas akademik dalam mewujudkan visi besar kemandirian energi yang dicanangkan Presiden Prabowo.
"Akademisi itu adalah sumber RnD (research and development) yang kuat. Kampus harus kita jadikan sebagai center of excellence di dalam kekuatan RnD. Kalau kita bayar konsultan mesin misalnya, mahal. Kenapa gak kita optimalkan peranan kampus," kata Dany.
Dany mengingatkan, kampus juga harus terus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dengan berbagai pembaruan, seperti teknologi, SDM dan tenaga pendidik, serta memahami tatanan industri.
Sementara itu, Komisaris Independen PT Vale Indonesia, Raden Sukhyar mengemukakan, yang terpenting bagi pihak swasta adalah bagaimana pemerintah memberi fasilitasi dengan cepat dalam merealisasikan investasi.
"Itu harus menjadi fokus Indonesia saat ini," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya update kemampuan SDM geologi dan pertambangan, dengan harus memperkuat inovasi teknologi dalam eksplorasi sektor migas dan minerba.
Baca juga: ITB: Perguruan tinggi harus jadi hub riset dan inovasi
Baca juga: ITB rutin beri tes psikologi-layanan konseling, tekan kasus bunuh diri
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024