Washington (ANTARA) - Amerika Serikat meyakini Korea Utara tengah bersiap untuk kemungkinan mengelar uji nuklir ketujuh dan hanya menunggu keputusan politik untuk melanjutkannya, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah forum yang diselenggarakan The Korea Society, seperti dilaporkan Yonhap, Sabtu.
"Amerika Serikat menilai bahwa DPRK (Korea Utara) telah mempersiapkan situs uji Punggye-ri untuk uji nuklir eksplosif ketujuh mereka yang potensial. Hanya menunggu keputusan politik untuk melanjutkannya," kata Wakil Asisten Menlu AS untuk Urusan Pengendalian Senjata, Pencegahan, dan Stabilitas Alexandra Bell.
Pejabat senior AS itu memperingatkan bahwa uji nuklir lainnya akan menandai eskalasi serius dalam ketegangan kawasan, seraya menegaskan kembali komitmen kuat AS terhadap keamanan Korea Selatan dan tujuan denuklirisasi untuk Semenanjung Korea.
"Uji coba semacam itu akan menjadi eskalasi serius terhadap ketegangan di kawasan ini dan akan menimbulkan risiko keamanan bagi seluruh dunia," katanya.
Bell mengkritik uji coba senjata yang dilakukan Pyongyang tahun ini, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-19 yang baru, sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Setiap peluncuran rudal (dan) setiap pidato yang mengancam dengan senjata nuklir adalah indikasi DPRK bertekad untuk melanjutkan WMD (Weapons of Mass Destruction/Senjata Pemusnah Massal) dan rudal balistik yang ilegal,” ujar dia.
Keputusan tersebut, dinilainya, semakin menegaskan kebutuhan yang jelas untuk lebih mengembangkan dan menyesuaikan aliansi AS dengan ROK (Korea Selatan) guna mempersiapkan diri menghadapi potensi serangan, termasuk penggunaan nuklir.
"Tidak perlu dikatakan lagi bahwa komitmen AS terhadap pertahanan Republik Korea tetap teguh, dan tujuan kami tetap pada denuklirisasi total Semenanjung Korea,” katanya.
Bell juga menegaskan kembali peringatan sekutu kepada Pyongyang bahwa setiap serangan senjata nuklir oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan akan dihadapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas.
Dia menekankan kemajuan luar biasa dalam kerja Kelompok Konsultatif Nuklir (NCG), badan pencegahan nuklir utama sekutu yang diluncurkan tahun lalu sebagai bagian dari upaya bersama memperkuat pencegahan yang diperluas, komitmen AS untuk menggunakan seluruh kemampuan militernya, termasuk senjata nuklir, untuk membela sekutu Asianya.
Sumber : Yonhap
Baca juga: Kim akan merespons dengan nuklir jika kedaulatan negaranya dilanggar
Baca juga: Korsel kepada Korut: Jangan gunakan senjata nuklir
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024