"Kami telah mengagendakan rapat hingga tiga kali guna memperjuangkan nasib nelayan dalam mendapatkan jatah solar bersubsidi," kata Sharif Cicip Sutardjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Kamis.
BBM merupakan komponen penting bagi nelayan karena 70 persen dari total biaya melaut adalah untuk membeli bahan bakar. Bila BBM terlalu mahal, nelayan terancam tidak bisa melaut.
Bila itu terjadi, industri pengolahan perikanan akan menjadi stagnan bahkan lesu karena terancam kekurangan pasokan ikan.
Sharif juga berpendapat, nasib para nelayan diibaratkan sama dengan para petani yang mendapat subsidi berupa benih dan pupuk.
"Karena itu, subsidi yang paling tepat untuk nelayan adalah BBM bersubsidi," katanya.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014