Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 69 organisasi yang mendukung revitalisasi industri dan pengembangan sektor prioritas berhasil meraih SNI Award 2024 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza yang mengapresiasi upaya BSN dalam penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dapat mendongkrak kinerja industri nasional.

“SNI memainkan peran strategis dalam mendongkrak kinerja industri nasional. SNI juga mendukung revitalisasi industri padat karya, pengembangan industri hijau, dan sektor-sektor strategis seperti agro, logam, mesin, transportasi, elektronika, serta industri kecil dan menengah (IKM)," kata Faisol dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pupuk Indonesia kembali raih Platinum di SNI Award 2024

Ia berharap para penerima penghargaan dapat menjadi panutan untuk mendorong penerapan SNI secara lebih luas.

Sementara itu, Kepala BSN Kukuh S. Achmad menyampaikan penerapan SNI diharapkan mampu memperkuat daya saing pelaku usaha dan industri nasional dengan menerapkan praktik-praktik baik untuk meningkatkan efisiensi, serta memperbaiki kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan, sehingga dapat membuka pasar baru.

“Penerapan SNI tidak hanya membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperkuat posisi mereka di pasar internasional. Ini menjadi bagian dari dukungan kami untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden,” ujar dia.

Kukuh mengemukakan sebagai The National Quality Award of Indonesia, SNI Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas konsistensi penerapan SNI oleh pelaku usaha dan organisasi yang mampu mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan.

Sebanyak 251 organisasi dari berbagai sektor berpartisipasi dalam SNI Award 2024. Dari jumlah tersebut, 69 organisasi dinyatakan layak menerima penghargaan setelah melalui proses penilaian yang ketat.

Ketua Dewan Juri SNI Award 2024, Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan penilaian menitikberatkan pada kontribusi organisasi dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian serta aspek keberlanjutan digitalisasi, ekonomi sirkuler, juga tata kelola lingkungan, sosial, dan organisasi atau environmental, social, and governance (ESG).

"Hasil penilaian ini menunjukkan tingkat kematangan organisasi dalam mengelola perubahan melalui Approach, Deployment, Learning, and Integration (ADLI). Proses penilaian kami mulai dari verifikasi persyaratan, desk evaluation, site evaluation, hingga audisi CEO," ucap Hariyadi.

Baca juga: Unhas kembali raih emas SNI Award 2024

Baca juga: Pertamina Lubricants kembali raih penghargaan di SNI Award

Tim Dewan Juri terdiri atas 16 pakar dari berbagai latar belakang, termasuk instansi pemerintah, asosiasi industri, media, masyarakat, dan lembaga penilaian kesesuaian.

Selain sebagai bentuk apresiasi, penyelenggaraan SNI Award diharapkan dapat meningkatkan penerapan SNI oleh organisasi secara lebih luas, meningkatkan penerimaan SNI dalam penilaian kinerja organisasi, membangun contoh organisasi yang menerapkan SNI dan berkinerja unggul serta berkelanjutan, serta semakin mendorong kesadaran kepada konsumen untuk memilih produk-produk yang ber-SNI.

12 kategori SNI Award 2024:

Kategori Organisasi Skala Besar yang terdiri atas:

  • Produk Sektor Kimia, Farmasi, Kesehatan, Tekstil, Energi dan Sumber Daya Mineral,
  • Produk Sektor Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika,
  • Produk Sektor Agro,
  • Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik dan lainnya;

Kategori Organisasi Skala Menengah yang terdiri dari:

  • Produk Sektor Kimia, Farmasi, Kesehatan, Tekstil, Energi dan Sumber Daya Mineral,
  • Produk Sektor Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika,
  • Produk Sektor Agro,
  • Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik dan lainnya;

Kategori Organisasi Kecil yaitu:

  • Barang,
  • Jasa Pariwisata, Keuangan, Logistik, dan lainnya.

Kategori Organisasi Pendidikan, yang mencakup:

  • Pendidikan Tinggi,
  • Pendidikan Dasar dan Menengah

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024