Banjir terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cisunggalah yang mengakibatkan tanggul jebol hingga mengakibatkan tiga rumah rusak

Kabupaten Bandung (ANTARA) -

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengkoordinasikan pencarian korban hilang bernama Julaeha akibat hanyut terbawa arus banjir Citarum di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dengan berbagai pihak agar lebih masif.

"Saya tadi mengunjungi keluarga yang ibunya kemarin (Kamis (21/11) malam) hanyut. Kami berupaya secepat mungkin dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD, serta TNI/Polri agar pencarian lebih masif dilakukan," kata Bey di Kabupaten Bandung, Jumat.

Bey sendiri meninjau langsung lokasi terdampak banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga tanggul sungai jebol dan merendam beberapa wilayah di kawasan Solokanjeruk dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat petang.

"Saya melihat dampak banjir di Majalaya, di sana ada tiga rumah yang rusak. Kemudian di Dayeuhkolot juga masih ada banjir. Memang seperti ini di sini, kalau hujan dengan intensitas tinggi terjadi banjir. Namun surutnya juga cepat," ujar Bey.

Dalam menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Desember mendatang, Bey mengimbau Pemerintah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kesiagaan dan mengedukasi masyarakat.

Baca juga: Pemkab Bandung tetapkan status darurat bencana hingga 14 November

Baca juga: BPBD Jabar: Penanganan banjir-longsor tiga daerah diusahakan cepat

"Ini baru tanggal 22 November dan puncak musim hujan masih akan berlangsung. Saya minta kepada Pemkab Bandung untuk lebih siaga lagi dan masyarakat juga perlu diedukasi. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih baik berada di tempat aman, tidak keluar rumah dan menghindari lokasi terbuka yang berisiko tinggi," ucapnya.

Pemprov Jabar berkomitmen untuk mempercepat penanganan dampak banjir dan melakukan langkah-langkah mitigasi.

Untuk penanganan dampak banjir pada Kamis (21/11), dua tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat diturunkan ke lokasi banjir, dengan satu tim dikomandoi diarahkan ke Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk. Sementara tim lainnya menuju kawasan pertigaan BNI di Kecamatan Majalaya.

Plh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan mengatakan dari hasil pantauan tim lapangan, kejadian itu mengakibatkan tiga rumah rusak dan empat warga mengalami luka-luka.

Menurut Anne, banjir yang terjadi Kampung Puja RT03/02 dan RT 01/03 Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi.

"Banjir terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cisunggalah yang mengakibatkan tanggul jebol hingga mengakibatkan tiga rumah rusak," jelas Anne.

Tiga rumah yang rusak masing-masing milik Dedi yang dihuni tiga jiwa, milik Idah yang dihuni tiga KK dengan jumlah jiwa tujuh orang, dan rumah milik Rini yang dihuni empat jiwa.

Untuk korban luka-luka empat orang, yaitu Ida (65), Andi (21), Dani (37) dan Opal.

​​​​​​​Sementara untuk rumah terkena dampak akibat banjir tersebut hingga saat ini masih dalam tahap assessment yang dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Bandung.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bandung mulai petakan TPS rawan banjir saat pilkada

Baca juga: Pemkab Garut butuh Rp6 miliar untuk relokasi korban bencana alam

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024