Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan komunitas perlu diperkuat karena perannya yang penting dalam menjaga kesehatan mental masyarakat.

"Akses kesehatan mental berbasis komunitas jadi salah satu komponen yang perlu kita perkuat. Semakin banyak edukasi dan kemudahan akses layanan bantuan, maka masyarakat juga semakin berdaya melawan judi online yang telah jadi bencana sosial ini," ujar Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Hal itu dikatakannya saat audiensi dengan jajaran Rumah Sakit Marzoeki Mahdi.

Menurut dia, masyarakat perlu berperan mengingatkan dan memberi dukungan agar anggota keluarga atau teman yang terjerat dapat segera diintervensi dan mendapat bantuan.

"Banyak orang tidak sadar sudah kecanduan. Ini perlu peran masyarakat untuk saling mengingatkan dan memberi dukungan agar anggota keluarga atau teman yang terjerat dapat segera diintervensi dan mendapat bantuan," kata Muhaimin Iskandar.

Hal ini termasuk langkah mitigasi dalam penanganan bencana sosial judi online yang tengah dihadapi masyarakat.

Menurut dia, langkah ini penting mengingat situasi pecandu judi online yang menjadi lebih rumit kala mereka berusaha menutup kekalahan lewat pinjaman online hingga hutang terus menumpuk.

Selain merusak siklus kesejahteraan sosial, tidak jarang yang berakhir dengan depresi dan bunuh diri.

"Mental korban kecanduan judi online semakin hancur jika tidak segera diintervensi. Semakin lama, masalahnya semakin sulit diselesaikan, hubungan dengan sekitar merenggang, hutang semakin besar, bahkan bisa berakhir dengan depresi dan bunuh diri," tambah Muhaimin Iskandar.

Sementara Dirut RS Marzoeki Mahdi, Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp. KJ, menjelaskan masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan cukup edukasi terkait kecanduan yang dapat berujung depresi.

Padahal, masalah mental yang dialami sangat mungkin ditangani sebelum terlambat.

Hal itu tergambar dari data Survei Kesehatan Nasional 2023. Dari total sekitar 2,9 juta orang berusia 15 tahun ke atas yang memiliki gejala depresi, hanya sekitar 12,7 persen yang rutin berobat.

Baca juga: Psikolog sarankan pemerintah buat aturan bermain gawai pada anak
Baca juga: Mensos akan surati pendamping kawal bansos tak digunakan judi "online"

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024