Jakarta (ANTARA News) - Menneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengatakan bahwa pemerintah mengakui belum bisa memuaskan masyarakat dalam pelaksanaan program-program pembangunan karena pemerintah sendiri masih menyesuaikan dengan kondisi dan fakta-fakta di lapangan, terutama kondisi-kondisi yang tidak diperkirakan sebelumnya seperti bencana alam dan kenaikan harga minyak dunia."Pemerintah mengakui belum bisa dalam dua tahun kita memuaskan apa yang jadi program kita sehingga memuaskan masyarakat secara luas. Namun kemajuan-kemajuan yang telah dicapai sekarang ini diperoleh di tengah tantangan dan hambatan yang ada," kata Paskah dalam konferensi pers peluncuran buku "Berjuang Membangun Kembali Indonesia: Laporan Kinerja 2 Tahun Pemerintahan SBY-JK" di Jakarta, Jumat.Dia mengatakan hal yang diakuinya belum bisa optimal adalah dalam bidang kesejahteraan rakyat. "Tapi pemerintah tetap optimistik karena kita punya program yang jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tiap tahunnya," kata Paskah.Menurutnya, hal lainnya yang membuat pemerintah sangat optimistik dengan kemajuan yang bisa dicapai akan bisa memuaskan masyarakat adalah adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat yang semakin erat. "Dukungan masyarakat masih besar. Kita punya program yang jelas. Pemerintah tidak gegabah dalam membuat program," jelasnya. Mengenai penerbitan buku itu sendiri, Paskah menjelaskan buku itu berisi segala permasalahan yang dihadapi oleh pemerintahan SBY-JK dalam dua tahun terakhir dari Oktober 2004-Oktober 2006. "Yang ditampilkan bukan hanya yang baik-baik, tetapi disajikan secara obyektif sehingga masyarakat juga akan menilai secara obyektif," katanya. Menurutnya, masyarakat berhak mengetahui apa yang telah dilakukan dan dicapai oleh pemerintahan yang dipilih mereka dalam dua tahun terakhir. "Buku ini tidak untuk dijual," kata Paskah. Bahkan, tambahnya, Bappenas sebagai penyusun buku tersebut akan terbuka untuk menerima masukan dan kritik serta akan memperhatikan seluruh masukan dalam penyusunan laporan serupa pada tahun-tahun mendatang.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006