Alex Marwata: Publik harus optimistis dengan pimpinan baru KPK

Tentu saja kami berharap dukungan dari masyarakat, sekali lagi apa yang kami alami 5 tahun terakhir ini, tanpa adanya dukungan dari masyarakat itu membuat kerja-kerja KPK juga bertambah berat

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengatakan publik harus optimistis dengan pimpinan KPK terpilih periode 2024-2029 agar pemberantasan korupsi di Indonesia tetap solid.

"Ya harus optimistis. Kan ada pepatah juga menyebutkan kalah sebelum bertanding, itu berarti kita sudah kalah. Jadi kita tetap harus membangun optimisme itu untuk Indonesia, tidak hanya untuk KPK, tapi pada pemberantasan korupsi itu kita kan bicara Merah Putih Indonesia Raya," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.

Alex mengatakan dukungan publik sangat penting dalam upaya pemberantasan korupsi, karena banyak informasi dari masyarakat yang menguak tabir berbagai praktik korupsi.

"Tentu saja kami berharap dukungan dari masyarakat, sekali lagi apa yang kami alami 5 tahun terakhir ini, tanpa adanya dukungan dari masyarakat itu membuat kerja-kerja KPK juga bertambah berat," ujarnya.

Mantan hakim itu mengatakan publik boleh saja tidak setuju dengan jajaran pimpinan KPK terpilih periode 2024-2029, oleh karena itu dia mengajak semua pihak untuk berperan serta dalam mengawal kerja para pimpinan baru tersebut.

"Sekalipun, misalnya, tidak setuju dengan pimpinan terpilih, ya ayo kita awasi bersama pimpinan terpilih itu. Supaya apa? supaya kerjanya benar," ucapnya.

Sebelumnya, pada Kamis (21/11), Komisi III DPR RI menyetujui calon pimpinan KPK Setyo Budiyanto untuk menjadi Ketua KPK masa jabatan 2024-2029 berdasarkan hasil pemungutan suara, sedangkan Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, Johanis Tanak, dan Agus Joko Pramono otomatis menjadi Wakil Ketua KPK.

Pada kesempatan tersebut, Komisi III DPR RI juga menyetujui lima orang untuk menjadi anggota Dewan Pengawas KPK masa jabatan 2024-2029, yaitu Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Gusrizal, Sumpeno, dan Wisnu Baroto.

Nantinya hasil uji kelayakan Komisi III DPR RI tersebut akan disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI yang diperkirakan dilakukan pada pekan depan.