... karena keputusannya mendukung Perdana Menteri Haidar al-Abadi, yang baru ditunjuk... "

Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menyambut keputusan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, Kamis, sekaligus melepas rencananya merintangi perdana menteri baru di Irak, dan menyebutnya langkah maju besar dalam menyatukan negara itu, yang terancam dikoyak serangan jihad dan pertarungan politik.

"Kami memuji Maliki karena keputusannya mendukung Perdana Menteri Haidar al-Abadi, yang baru ditunjuk, dalam upayanya membentuk pemerintahan baru sejalan UUD Irak," kata Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Susan Rice, dalam pernyataan.

Sebelumnya, utusan tertinggi PBB di Irak memuji keputusan Nuri al-Maliki mundur dari rencana berpegang teguh pada posisinya sebagai perdana menteri, dan menyebutnya itu sebagai tonggak bersejarah.

"Keputusan Maliki membiarkan pembentukan pemerintahan baru demi pelanjutan tanpa penundaan, menunjukkan kenegarawanan dan satu komitmen terhadap proses demokrasi dan konstitusi," kata Nickolay Mladenov dalam pernyataan.

"Dengan ini akan memungkinkan tonggak bersejarah lain, yaitu transisi secara damai atas otoritas di satu negara yang telah terlalu banyak melalui pertumpahan darah dan kekerasan," katanya.

Sebelumnya, Maliki, Rabu, mengatakan, pihaknya akan meminta keputusan pengadilan untuk meninggalkan kekuasaan, menentang keputusan presiden yang memberikan tugas kepada saingannya untuk membentuk pemerintahan.

Perdana menteri dua periode itu menuduh Presiden Fuad Masum melanggar konstitusi dengan menyetujui pencalonan Haidar al-Abadi, mantan anggota partainya Dawa, untuk membentuk pemerintahan, dan berjanji dia akan menuntut.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014