New York (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, dengan dua juta lebih warga Palestina kini berisiko akibat terganggunya pengiriman bantuan esensial di tengah pengepungan dan agresi Israel yang masih berlangsung.
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Muhannad Hadi, menyoroti situasi genting tersebut lewat pernyataan pada Jumat, menekankan kurangnya makanan, air, bahan bakar serta pasokan medis di Gaza.
Hadi mencatat bahwa selama enam pekan terakhir otoritas pendudukan Israel telah melarang impor barang-barang komersial penting ke wilayah tersebut, sehingga semakin memperburuk kondisi.
"Kehidupan lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza berada di ambang kehancuran," ucap Hadi, menggambarkan perang dan pengepungan yang masih berlangsung sebagai pendorong warga sipil "ke ambang batas untuk bertahan hidup."
Hadi juga menekankan bahwa penduduk Gaza sedang bergulat dengan keadaan yang mengancam jiwa dan bencana kemanusiaan yang semakin parah, tanpa akses ke dukungan penting yang sangat mereka butuhkan.
Selagi lembaga-lembaga kemanusiaan di Gaza masih berkomitmen untuk melanjutkan operasi mereka, Hadi menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara efektif dalam kondisi seperti ini.
Hadi mendesak akses bantuan kemanusiaan yang aman dan bebas hambatan ke wilayah tersebut, menekankan bahwa bantuan harus didistribusikan melalui jalur legal dan aman guna mencegah penderitaan lebih lanjut.
Sumber: WAFA
Baca juga: Gelombang dukungan untuk Palestina dari Negeri Sakura
Baca juga: Palestina sambut baik surat ICC untuk tangkap Netanyahu dan Gallant
Baca juga: Irak: Surat ICC "bersejarah dan adil" bagi korban genosida di Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024