Moskow (ANTARA) - Tim Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, tengah merancang strategi tegas terhadap negara-negara Amerika Latin, yang akan menjadi elemen kunci dalam rencana deportasi besar-besaran migran, menurut laporan CNN..
Amerika Latin tetap menjadi fokus utama tim Trump karena perannya yang signifikan dalam proses migrasi, kata laporan tersebut pada Kamis (21/11), dengan mengutip sejumlah sumber.
Strategi itu mencakup penerapan kembali langkah-langkah ketat, seperti program "remain in Mexico," yang mengharuskan migran menunggu proses pengajuan kasus mereka di luar wilayah Amerika Serikat.
Selain itu, akan ada perjanjian baru dengan mitra-mitra di kawasan tersebut.
Strategi itu juga melibatkan kombinasi insentif dan tekanan terhadap negara-negara yang menolak menerima kembali orang-orang yang dideportasi.
Tim Trump berharap mencapai keberhasilan melalui keunggulan diplomatik, penerapan sanksi, serta dukungan terhadap sekutu, menurut laporan tersebut.
Keunggulan diplomatik merujuk pada kemampuan suatu negara atau seseorang dalam hubungan internasional untuk memengaruhi atau menekan pihak lain guna mencapai tujuan tertentu melalui alat atau kekuatan diplomasi.
Pengetatan kebijakan imigrasi menjadi salah satu poin utama kampanye pemilu Trump.
Ia berulang kali menyatakan bahwa kebijakan "terlalu lunak" dari pemerintahan Biden telah menjadikan AS seperti negara dunia ketiga.
Trump menekankan perlunya langkah-langkah lebih tegas terhadap migran dan peninjauan ulang program-program imigrasi yang ada.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Trump bakal kerahkan militer untuk deportasi massal imigran ilegal
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024