Jadi Indonesia itu memang terkenal di dunia sebagai negara yang paling cepat tersentuh manakala ada problem-problem kemanusiaan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang dikenal di kancah global sebagai negara yang paling dermawan di dunia.
"Jadi Indonesia itu memang terkenal di dunia sebagai negara yang paling cepat tersentuh manakala ada problem-problem kemanusiaan," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut dengan merujuk kepada indeks negara donor dimana dari 10 negara paling dermawan di dunia, Indonesia menempati urutan pertama.
Sebagai informasi, laporan World Giving Index 2023 yang dirilis badan amal asal Inggris CAF memuat daftar negara paling dermawan di dunia. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil survei dengan melibatkan 147.186 responden dari 142 negara pada 2022.
Baca juga: Gelombang dukungan untuk Palestina dari Negeri Sakura
Indonesia menempati posisi pertama negara paling dermawan di dunia versi Charities Aid Foundation (CAF) selama enam kali berturut-turut.
Oleh karena itu, menteri yang juga menjabat sebagai imam besar Masjid Istiqlal itu mendorong masyarakat Indonesia untuk mempromosikan rasa kemanusiaan tanpa memandang latar belakang agama, etnis, maupun jenis kelamin.
"Buktinya kita berkumpul di sini, apapun agama kita, apapun etnis kita, apapun jenis kelamin kita. apapun warna kulit kita, mari kita bersatu padu untuk mempromosikan kemanusiaan," kata Nasaruddin.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi bantuan kemanusiaan terhadap bayi dan anak dari PT Tempo Scan Pacific yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Adapun program donasi yang bertajuk "Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Indonesia" ini berhasil menghimpun dana bantuan kemanusiaan sebesar Rp10 miliar dari hasil penjualan produk selama dua bulan.
"Hari ini kita akan mendonasikan sebagian yang kita miliki. Mungkin sedikit artinya buat kita tetapi besar artinya buat masyarakat Palestina yang sedang dirundung duka. Kita sangat yakin bahwa luka Palestina itu adalah luka kita bersama, penderitaan Palestina adalah penderitaan kita semua," ujar Nasaruddin.
Baca juga: Palestina sambut baik surat ICC untuk tangkap Netanyahu dan Gallant
Baca juga: PBB: Kematian anak Palestina di Tepi Barat naik tiga kali lipat
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024