Kita patut bersyukur bahwa, sejak bergulirnya reformasi, demokrasi kita terus tumbuh semakin kuat

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan keperluan untuk menjaga agar proses pemilihan umum 2014 benar-benar menyuarakan nurani rakyat dan bukan semata pertarungan elit politik.

Hal itu disampaikan oleh Presiden dalam pidato kenegaraan dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 pada sidang bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat pagi, saat publik masih menanti proses akhir dari gugatan yang diajukan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kepada Mahkamah Konstitusi atas keputusan KPU yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden dengan suara terbanyak.

"Marilah kita semua bekerja sama untuk terus mengawal proses ini agar berlangsung secara konstitusional dan damai, serta selalu mengedepankan kepentingan dan masa depan rakyat Indonesia...Saya yakin inilah yang paling diharapkan oleh rakyat kita pada saat ini," kata Presiden.

Ia kemudian menegaskan keperluan untuk terus memelihara kualitas demokrasi mengingat dalam konteks realitas dunia sekarang demokrasi yang terus tumbuh semakin kuat adalah hal yang langka terjadi. Dunia, kata Presiden, mencatat berbagai contoh transisi demokrasi yang mengalami stagnasi, menjadi layu dan bahkan akhirnya runtuh atau contoh transisi demokrasi yang kerap dirundung konflik, instabilitas dan kemunduran ekonomi.

"Jelas, transisi demokrasi adalah suatu proses yang penuh risiko dan tantangan. Kita patut bersyukur bahwa, sejak bergulirnya reformasi, demokrasi kita terus tumbuh semakin kuat...Alhamdulillah, dengan ridho Allah SWT, dan dengan kerja keras kita semua, pembangunan demokrasi kita berjalan relatif baik," katanya.

Indikasi terkuat dari demokrasi yang berkualitas, jelas Presiden, adalah semakin tumbuhnya kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap sistem demokrasi dan terhadap para pemimpinnya.

"Semua ini, jika bisa kita capai, akan menjadikan demokrasi Indonesia lebih dari sekedar proses penghitungan suara atau transaksi politik. Melainkan suatu kekuatan sejarah riil yang akan membuat bangsa Indonesia menjadi kuat, jaya dan makmur," katanya seraya mengapresiasi partisipasi lebih dari 139 juta rakyat Indonesia dalam pemilihan umum 2014.

Menurut Presiden, dalam 15 tahun terakhir, Indonesia telah empat kali melakukan pemilu secara teratur dan damai serta mengalami pergantian pemerintah secara konstitusional dan damai.

Indonesia, tambah dia, juga telah mengukir sejarah dengan untuk pertama kalinya, seluruh pemimpin daerah dari gubernur, bupati, walikota dan anggota DPRD telah dipilih langsung oleh rakyat.

"Ini telah mengubah total budaya dan dinamika politik Indonesia. Kita bersyukur, transformasi besar ini dapat kita capai secara damai tanpa gejolak politik yang sangat mengganggu," ujarnya.

Sidang bersama yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie bersama Ketua DPD RI Irman Gusman tersebut dimulai pukul 09.00 WIB.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono antara lain Wakil Presiden Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Ibu Herawati Boediono.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014