Indonesia memiliki potensi EBT hampir 3.700 gigawatt dari sumber tenaga surya, hidro, panas bumi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengajak investor Inggris untuk memanfaatkan berbagai peluang ekonomi dari investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi terbarukan (EBT), teknologi hijau, dan penangkapan karbon.
Hal itu disampaikan Menteri Rosan saat membuka perdagangan bursa dan menghadiri pertemuan Indonesia-UK Climate and Green Finance di London Stock Exchange, Inggris, pada Kamis (21/11) waktu setempat.
Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat, ia menyampaikan ajakan kolaborasi penanaman modal tersebut, karena Indonesia memiliki potensi EBT hampir 3.700 gigawatt dari sumber tenaga surya, hidro, panas bumi, dan sudah menetapkan target penurunan emisi karbon (dekarbonisasi) yang lebih ambisius sebelum tahun 2060.
"Kami berkomitmen untuk mencapai NDC pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan dari mitra internasional. Jadi, tentu saja kami ingin bekerja sama dengan banyak pihak, agar dapat menjadi lebih ambisius dan mencapai target ini sebelum 2060," kata dia.
Dia menyampaikan pula, dalam pemanfaatan EBT, pihaknya mendorong para investor untuk memanfaatkan cadangan panas bumi di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil.
"Kami juga memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di Pulau Jawa. Kami ingin mendorong pemanfaatan sumber daya ini untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan potensi besar Indonesia dalam penangkapan dan penyimpanan karbon bisa menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
"Kami memiliki potensi besar dalam penyimpanan karbon, sekitar 700 gigaton. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk memanfaatkan potensi ini melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon. Teknologi ini sangat penting untuk mendukung transisi energi di Indonesia," katanya lagi.
Menurutnya, untuk lebih menarik minat investasi, pihaknya terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi, serta menyelaraskan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah agar proses perizinan lebih efisien dan ramah bagi investor.
Baca juga: Lampaui target, Prabowo raih komitmen investasi 18,5 miliar dolar AS
Baca juga: Prabowo raih komitmen investasi 8,5 miliar dolar AS Roundtable Forum
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024