... pada 12 Agustus pagi secara tiba-tiba terjadi penyerangan oleh sekelompok warga yang membakar satu rumah warga pendatang... "Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende, mengatakan, pertikaian antara warga Suku Dani dengan kelompok pendatang di Timika, Papua diduga dilatarbelakangi balas dendam atas kematian kepala suku Dani, Korea Waker.
"Yang meninggal dunia adalah tujuh orang. Yang menjadi sumber permasalahan yaitu saudara Korea Waker, ketua suku Dani yang diketemukan meninggal di bawah jembatan Kali Merah sektor SP-2 di Timika," kata Mende, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, Waker ditemukan tewas, Senin (11/8), dalam keadaan jenazah sudah membusuk di bawah jembatan Kali Merah, Kampung Naena Muktipura, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Timika, Papua.
"Sebelumnya, Korea meninggalkan rumah pada 4 Agustus. Empat hingga lima hari setelahnya keluarga Korea terus mencarinya, namun tidak kunjung ditemukan," ungkapnya.
"Setelah selama sepekan tidak kembali, pihak keluarga akhirnya melaporkan hilangnya Korea ke polisi. Setelah dicari polisi, Korea ditemukan sudah tak bernyawa," lanjutnya.
Jenazah Korea kemudian dievakuasi polisi dan diserahkan ke keluarga korban.
Menurut dia, polisi sudah menyarankan agar jenazah diotopsi agar diketahui penyebab kematian Korea. Namun, kata dia, pihak keluarga menolak dan segera membawanya ke rumah duka.
"Esok harinya, pada 12 Agustus pagi secara tiba-tiba terjadi penyerangan oleh sekelompok warga yang membakar satu rumah warga pendatang," katanya.
Pihak kepolisian menduga rombongan yang melakukan penyerangan adalah warga Suku Dani yang membalas dendam atas kematian kepala sukunya.
Setelah penyerangan pertama, ujar dia, terjadi penyerangan berikutnya sehingga korban jiwa bertambah hingga lima orang pada hari sama.
Pertikaian itu masih berlanjut hingga keesokan harinya pada 13 Agustus yang mengakibatkan korban tewas bertambah satu orang.
"Jadi, lima orang jadi korban pada Selasa lalu (12/8) satu orang Rabu (13/8), dan 13 orang luka-luka," ungkapnya.
"Kami juga evakuasi kelompok pendatang yang berada di dekat rumah Waker. Kami bekerjasama dengan TNI. Total sekitar 1.300 personel di lapangan," kata Mende.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014