Jakarta (ANTARA) - Australia menolak memberikan visa kepada mantan Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Israel Ayelet Shaked pada Kamis (21/11) karena kehadirannya dinilai dapat "menghina" warga Australia atau "memicu ketegangan," menurut laporan media.

Shaked, sebelumnya dijadwalkan menghadiri konferensi keamanan di Canberra pekan depan, diberitahu oleh Kementerian Dalam Negeri Australia pada Kamis, seperti dilaporkan oleh The Australian.

Lembaga tersebut mengacu pada ketentuan dalam Migration Act yang memungkinkan penolakan visa jika kehadiran pemohon dianggap berpotensi menyebabkan ketegangan sosial atau "memicu ketegangan" di kalangan komunitas tertentu di Australia.

Shaked menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada 2021-2022 dan Menteri Kehakiman pada 2015-2019. Ia dikenal mendukung pembangunan permukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, serta pernah menjadi anggota partai sayap kanan New Right di Knesset.

Hingga berita ini disiarkan, Kementerian Dalam Negeri maupun pejabat Australia belum memberikan komentar terkait masalah ini.

Konferensi keamanan yang diselenggarakan oleh Dewan Urusan Yahudi dan Israel/Australia dan Strategic Analysis Australia itu, dijadwalkan untuk membahas isu-isu pertahanan dan keamanan.

Sumber : Anadolu

Baca juga: PM Albanese bela kebijakan visa untuk warga Gaza masuki Australia
Baca juga: ICC keluarkan surat perintah tangkap Netanyahu atas kejahatan perang

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024