Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Inggris mendukung Indonesia dalam menambah kebutuhan armada kapal tangkap ikan sebagai bagian dari komitmen kedua negara untuk memajukan 'ekonomi biru' yang berkelanjutan.

Pernyataan Bersama yang diterbitkan Pemerintah Inggris melalui laman gov.uk, Kamis, menyatakan kesiapan Inggris untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam menyediakan kapal-kapal canggih, inovatif, dan ramah lingkungan melalui proyek rintisan yang sedang dikembangkan.

"Dukungan tersebut diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara, sekaligus memanfaatkan keahlian teknis dan teknologi hijau yang didanai oleh Inggris," demikian petikan pernyataan tersebut yang dilansir di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Inggris dukung permohonan RI gabung OECD

Selain itu, kedua negara sepakat untuk memperkuat upaya bersama dalam mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal serta mempromosikan konservasi dan penggunaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Dalam pernyataannya, Inggris juga menyambut baik kemitraan untuk memperkuat sistem pengawasan dan intelijen maritim Indonesia, khususnya dalam mendukung peran penjaga pantai Indonesia untuk meningkatkan perlindungan maritim dan lingkungan laut Indonesia.

"Inisiatif ini sejalan dengan Indonesia Blue Planet Fund Country Plan yang bertujuan menjaga kelestarian ekosistem laut melalui dukungan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Pernyataan Bersama itu terbit setelah Perdana Menteri Inggris dan Presiden Prabowo Subianto, yang sedang berada di Inggris, bersepakat untuk memperkuat kerja sama dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Keduanya berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan bekerja sama mengatasi tantangan politik global serta transisi energi yang berkelanjutan.

Baca juga: Prabowo-PM Inggris sepakati hal-hal terkait iklim-transisi energi

Peringatan yang mengusung tema "Manusia, Planet, Kemakmuran, dan Perdamaian," menghasilkan kesepakatan kedua negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi emisi karbon, dan melindungi lingkungan, serta memastikan pembangunan yang inklusif.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto, dalam agenda Indonesia-Brazil Business Forum, di Rio de Jeneiro, Brasil, Minggu (17/11), mengungkapkan kebutuhan Indonesia terhadap 40 ribu unit kapal penangkap ikan berkapasitas 150 GT hingga 300 GT.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menawarkan program hilirisasi kepada para pebisnis serta mengajak kerja sama asing untuk mendukung ekonomi Indonesia, khususnya di sektor kemaritiman.

Baca juga: Prabowo desak G20 penuhi janji perubahan iklim dan akui peran hutan RI
Baca juga: Prabowo yakin Indonesia capai "net zero" 2050 berkat kekayaan SDA

Baca juga: Ketua MPR: Dunia internasional respons positif kebijakan Prabowo

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024