Kami punya 33 ribu pendamping PKH, 26 ribu Tagana, juga ada enam ribu TKSK. Mereka ini tersebar di seluruh Indonesia dan siap menyukseskan program Badan Gizi Nasional

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) akan memberdayakan para pendamping sosial, mulai dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Taruna siaga bencana (Tagana), hingga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.

"Kami punya 33 ribu pendamping PKH, 26 ribu Tagana, juga ada enam ribu TKSK. Mereka ini tersebar di seluruh Indonesia dan siap menyukseskan program Badan Gizi Nasional,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Mensos) usai menggelar koordinasi bersama Badan Gizi Nasional, Kamis.

Ia menegaskan para pendamping sosial yang dimiliki Kemensos tersebut akan mendukung seluruh tenaga teknis lapangan, dan apabila dibutuhkan, para Kelompok Penerima Manfaat (KPM) juga bisa dimanfaatkan untuk menyukseskan program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

“Prinsipnya kami siap berkolaborasi mendukung dan menyukseskan program ini,” kata Mensos Saifullah Yusuf akrab disapa Gus Ipul.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan sinergi dengan Kemensos diharapkan dapat mempercepat suksesnya program Makan Bergizi Gratis.

"Saat ini sebenarnya kami secara langsung sudah berkolaborasi dengan para pendamping yang dimiliki Kemensos. Di lapangan kami sudah bekerja dengan Tagana juga pendamping PKH untuk membantu kami," kata Dadan.

Baca juga: Perbaiki pola konsumsi anak, KPAI dukung program makan bergizi gratis

Baca juga: Mendikdasmen: Program makan siang gratis jadi pendidikan karakter

Dadan menyebutkan, BGN juga berencana membentuk satuan-satuan pelayanan di bawah dengan target tiap tiga ribu anak sekolah akan dilayani oleh satuan pelayanan tersebut.

"Ada beberapa orang yang akan dilibatkan di satuan pelayanan ini, yang ke depan salah satunya kemungkinan akan diisi oleh pilar-pilar sosial yang dimiliki oleh Kemensos," ucapnya.

Selain melibatkan tenaga pilar-pilar sosial seperti pendamping PKH dan Tagana, BGN juga akan berkolaborasi dengan warga sekitar yang kemungkinan besar adalah mereka yang selama ini kelompok penerima bantuan sosial (bansos) atau Kelompok Penerima Manfaat (KPM).

Mereka akan diberdayakan untuk menanam aneka sayuran serta menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok, sehingga pelibatan mereka dipastikan juga akan mengangkat derajat perekonomian.

“Alhamdulillah kalau KPM kita terlibat, otomatis perekonomian mereka terangkat dan dengan sendirinya mereka juga akan graduasi keluar dari garis kemiskinan,” katanya.

Saifullah juga menegaskan selain akan meningkatkan gizi bagi para penerima manfaat, program Makan Bergizi Gratis dipastikan akan membantu untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Sebelumnya, Staf Ahli Kepala BGN Ikeu Tanziha menyatakan program Makan Bergizi Gratis mulai efektif pada Januari 2025 meskipun akan dijalankan secara bertahap dan menyesuaikan unit pelayanan-unit pelayanan yang telah sepenuhnya siap.

Mengingat anggaran belum sepenuhnya turun, Ikeu mengatakan bahwa BGN membentuk unit pelayanan secara bertahap, terutama di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi atau di daerah yang menjadi fokus untuk penurunan stunting.

Dengan begitu, tiga kelompok sasaran selain anak sekolah, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dapat dijangkau dalam program makan bergizi gratis pada tahap pertama pelaksanaan.

Baca juga: Pegiat lingkungan: Program makan bergizi diimbangi gerakan food waste

Baca juga: PW Muhammadiyah Jatim siapkan 112 ribu paket makanan bergizi gratis

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024