Sebelumnya para pekerja bantuan menemukan mayat seorang pria yang tewas akibat tertimbun tanah longsor, kata media setempat.
Menteri Dalam Negeri Ekuador Jose Serrano mengatakan melalui akun Twitternya bahwa satu orang yang cedera meninggal di Rumah Sakit Pablo Arturo Suarez di Quito, tapi tak memberi perincian lebih lanjut.
Seorang anak lelaki yang berusia empat tahun meninggal ketika beberapa karung beras jatuh menimpa dia, kata pihak berwenang pada Selasa waktu setempat (12/8).
Dua orang lagi tewas dalam peristiwa tanah longsor terpisah, yang dipicu oleh gempa dangkal tersebut --yang mengguncang Quito pada pukul 14.58 waktu setempat, Selasa (Rabu, pukul 02.58 WIB).
US Geological Survey menyatakan gempa itu terjadi pada kedalaman 7,7 kilometer dengan pusatnya berada di Calderon, 23 kilometer di sebelah timurlaut Quito, kata Xinhua, Kamis. Kerusakan tersebar luas tapi tanah longsor menghalangi beberapa jalan raya dan lebih dari 42 gempa susulan sejauh ini terdaftar.
Pemerintah Ekuador, yang memperkirakan kemungkinan gempa susulan baru, telah mendesak warga agar tenang. Sejak Selasa malam waktu setempat, pemerintah telah mengunjungi beberapa tempat penampungan yang didirikan untuk membantu keluarga yang jadi korban dan menghadapi tekanan.
Departemen Pemadam di negara Andes tersebut, Palang Merah, Campur Tangan Polisi dan Angkatan Bersenjata serta Kelompok Bantuan menyisiri reruntuhan untuk mencari orang yang hilang.
(C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014