Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menjalin kemitraan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi peternak sapi perah tanah air guna meningkatkan kualitas komoditas susu dan mendukung program Makan Bergizi Gratis pemerintah.
"Proyek Pendidikan AS-Indonesia ini merupakan bukti kemitraan yang kuat antara kedua negara kita, yang didasarkan pada komitmen bersama terhadap inovasi dan keberlanjutan," kata Duta Besar AS Kamala Shirin Lakhdhir dalam peluncuran program tersebut, Jakarta, Kamis.
Dengan membekali petani susu Indonesia dengan pengetahuan dan perangkat, inisiatif tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat sektor pertanian tetapi juga berkontribusi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak melalui program gizi yang lebih baik, kata Kamala.
"Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana keahlian bersama dapat mendorong perubahan yang berarti," tambah dia.
Selain memperkuat industri susu Indonesia, kemitraan tersebut juga dilakukan dalam rangka merayakan kemitraan sekaligus membina hubungan antara para pemimpin industri dan pemangku kepentingan.
Kemitraan tersebut melibatkan Dewan Ekspor Susu AS (USDEC), Departemen Pertanian New Mexico (NMDA), New Mexico State University, dan mitra terkemuka dari Indonesia, antara lain Global Dairy Alami, Cimory, dan Ultrajaya.
Kemitraan tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas praktik peternakan sapi perah yang dilakukan para peternak sapi kecil di Indonesia melalui program pendidikan dan pelatihan.
Selain itu, program tersebut juga secara langsung sejalan dengan Program Makanan Sekolah Bergizi dari pemerintah Indonesia, yang menekankan peran susu dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak-anak.
Program pendidikan tersebut meliputi manajemen peternakan, nutrisi hewan perah, peningkatan kualitas dan hasil susu, dan kesehatan hewan.
Pada program manajemen peternakan, terdapat beberapa poin yang dibahas, antara lain terkait pengawasan operasional yang komprehensif, termasuk anggaran dan manajemen staf, serta peningkatan kesejahteraan hewan, infrastruktur, kebersihan, dan praktik sanitasi.
Selain itu, pelatihan tersebut juga mendorong pengembangan protokol pelatihan untuk memungkinkan berbagi pengetahuan di antara para petani.
Selanjutnya pada program pendidikan terkait nutrisi hewan perah, beberapa poin yang dibahas mencakup strategi manajemen pemberian pakan dan praktik diet tingkat lanjut untuk sapi perah dan juga optimalisasi ransum untuk berbagai sistem pertanian dan mengurangi stres kalori.
Berikutnya, program pendidikan tersebut juga mendorong peningkatan kualitas dan hasil susu dengan menerapkan teknik manajemen kawanan dan padang rumput yang inovatif serta perlunya adaptasi dengan tantangan iklim melalui solusi yang modern.
Terakhir, dalam program pendidikan yang terkait kesehatan hewan, pelatihan akan menguraikan protokol pencegahan penyakit, manajemen wabah, dan pengobatan, serta program vaksinasi dan praktik kebersihan guna memastikan kesejahteraan hewan.
Baca juga: KKP pastikan susu ikan masuk salah satu menu makan bergizi gratis
Baca juga: Budi Arie: Koperasi susu tak perlu khawatir produknya tak terserap
Pewarta: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024