Dubai (ANTARA News) - Saluran berita televisi Al Jazeera memenangi tempat teratas dalam daftar merek Arab paling terkenal yang disusun oleh majalah Forbes edisi bahasa Arab, lebih baik dari maskapai penerbangan Emirates yang bermarkas di Dubai. Al Jazeera yang bermarkas di Qatar, yang dikritik oleh Washington karena mengudarakan pesan dari pemimpin al Qaeda, mendukui peringkat pertama dan survei "online" di 19 negara Arab yang menguji penyesuaian, pengakuan dan kepercayaan atas merek, kata Forbes Arabia, seperti dilaporkan DPA. Daftar 40 merek itu, pertama yang disusun oleh Forbes Arabia, didominasi oleh Uni Emirat Arab (UEA), tempat sejumlah perusahaan Teluk Arab yang berekspansi keluar kawasan, didukung oleh pandangan pemerintah untuk berinvestasi dari penerimaan minyak yang mencapai rekor. "Daftar itu melihat perusahaan yang menciptakan merek yang kuat tidak hanya di negara Arab namun juga memperoleh pengakuan di seluruh dunia," kata Sulaiman al-Hattlan, editor edisi bahasa Arab majalah Forbes, yang menghimpun daftar tahunan miliuner dunia, dalam sebuah pernyataan. Emirates, maskapai penerbangan Arab terbesar, merupakan salah satu dari 19 perusahaan UEA dalam daftar yang akan dipublikasikan dalam majalah itu edisi November. Diantara lainnya adalah Al Arabiya -- perusahaan penyiaran yang dimiliki Arab Saudi yang merupakan saingan utama Al Jazeera, yang berhasil menarik jutaan pemirsa Arab dan membuat marah Washington dan sejumlah pemerintah Arab dengan liputannya tentang perang di Irak dan militansi Islam. Pada nomor sepuluh adalah Emaar Properties yang bermarkas di Dubai, pengembang Arab terbesar dalam nilai pasar, yang membeli pembangun rumah Amerika Serikat John Laing Homes senilai 1,05 miliar dolar pada Juni. Nakheel, pengembang milik pemerintah, diperingkat 30, satu peringkat di atas Mecca Cola, yang digembar-gemborkan oleh pembuatnya sebagai merek minuman ringan alternatif Islam. Survei "online" itu diselenggarakan untuk Forbes Arabia oleh perusahaan riset pasar Inggris YouGov. Hanya perusahaan yang beroperasi di seluruh negara yang berbahasa Arab yang memenuhi syarat untuk daftar tersebut, kata majalah itu. (*)
Copyright © ANTARA 2006