Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta kini memiliki Galeri Pusat Inovasi Material Vulkanis Merapi yang akan mengelola material Gunung Merapi menjadi produk baru.
"Material tersebut tidak hanya dimanfaatkan apa adanya, tetapi dikelola menjadi produk baru yang mempunyai nilai tambah. Upaya itu yang dalam beberapa tahun terakhir dilakukan UII bekerja sama dengan masyarakat lereng Merapi," kata Rektor UII Harsoyo di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, UII memperkenalkan produk bahan bangunan seperti batako dan ornamen dinding yang diolah dari material vulkanis Merapi. Dengan cara itu diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat di sekitar gunung berapi tersebut.
"Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di dunia. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas vulkanis Merapi yang rutin mengeluarkan beragam material mulai dari pasir, batu, dan material vulkanis lainnya," katanya.
Ia mengatakan berlimpahnya material Gunung Merapi itu berpotensi meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat jika dikelola secara maksimal.
"Inisiasi program tersebut telah mulai dirintis sejak 2012, di mana UII melibatkan peran mahasiswa dan dosen untuk meneliti pemanfaatan pasir Merapi yang berkualitas tinggi sebagai bahan bangunan," katanya.
Menurut dia, penelitian itu menghasilkan produk batako Merapi dan bahan bangunan lain berupa ornamen yang kemudian diproduksi secara massal bersama masyarakat.
"Produk batako Merapi itu bahkan telah diakui keunggulannya dan pernah memperoleh Indocement Award pada 2012," katanya.
Peneliti Pusat Inovasi Material Vulkanis Merapi UII Setya Winarno mengatakan batako Merapi tersebut telah lolos uji Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga terjamin kualitasnya.
"Dibanding batako biasa, batako Merapi lebih efisien dari segi biaya dan waktu serta lebih tahan panas dan kedap suara sehingga cocok mendukung rumah tahan gempa," katanya.
(B015/M008)
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014