Mogadishu (ANTARA) - Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) menyatakan, lebih dari 427.000 orang di Somalia menjadi pengungsi internal (internally displaced people/IDP) dalam 10 bulan pertama 2024.

Menurut Jaringan Pemantauan Perlindungan dan Solusi (Protection and Solutions Monitoring Network/PSMN) yang dipimpin UNHCR, tingkat pengungsian internal akibat konflik dan ketidakamanan meningkat secara signifikan pada Oktober 2024, dengan daerah Gedo, Bay, dan Banadir di Somalia selatan mencatat kedatangan pengungsi tertinggi.

PSMN, yang melacak tren pengungsian internal selama 17 tahun terakhir, mencatat sekitar 66.000 pengungsian internal pada Oktober, di mana 50.000 di antaranya disebabkan oleh konflik dan ketidakamanan, sementara 3.000 lainnya disebabkan oleh guncangan iklim seperti kekeringan dan banjir, kata UNHCR dalam laporan operasionalnya yang dirilis di Mogadishu, ibu kota Somalia, Selasa (19/11).

Menurut UNHCR, makanan, tempat tinggal, air, dukungan mata pencaharian, dan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi keluarga-keluarga yang baru mengungsi.

Bekerja sama dengan pihak berwenang dan para mitra, UNHCR mengatakan mereka memberikan bantuan perlindungan penting bagi para pengungsi internal yang rentan dan masyarakat setempat yang terkena dampak konflik, ketidakamanan, dan perubahan iklim.

UNHCR mengatakan bahwa menemukan solusi jangka panjang bagi para pengungsi, pencari suaka, pengungsi yang kembali ke negara asal dan para pengungsi internal, melalui kerja sama dengan pemerintah Somalia dan mitra-mitra lainnya, tetap menjadi salah satu prioritas utama mereka.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024