Menemukan dirinya lagi

Tak ada selebrasi dari Marselino karena yang dia sadari saat itu hanyalah lepasnya tekanan dan beban yang selama ini mengganggunya.

Kompatriotnya di Persebaya, Rizky Ridho, memeluknya penuh arti.

Ridho yang menjadi teman seperjuangan Marselino saat meniti karier dalam kompetisi usia muda internal Persebaya, seakan tahu ini momen yang sangat penting bagi teman setimnya itu.

"Saya secara natural, kalau tahu dari dulu saya juga punya ketenangan dan kepercayaan diri. Jadi momen gol pertama sangat penting buat saya, saya melepas semua, bebannya, mulai dari situ saya mulai menemukan diri saya sebenarnya," kata Marselino.

Mulai dari situ, Marselino bermain lebih percaya diri. Malam pembuktian Marselino ditutup dengan gol keduanya yang tercipta pada menit ke-57 dengan cara berkelas. Visi bermain tinggi kembali dilihatkan Marselino dalam proses gol keduanya.

Saat Calvin Verdonk berlari menyisir lapangan, dia tidak mengikuti sprint yang dilakukan Rafael Struick untuk mendekati gawang. Ia tahu Struick sedang melakukan pergerakan tanpa bola yang tujuannya menciptakan ruang.

Marselino Ferdinan (tengah) digendong oleh rekannya Jays Noah Idzes (kiri) seusai melawan Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/mrh/Spt.

Baca juga: Marselino ungkap peran besar Tuhan dalam penampilannya lawan Saudi

Marselino memilih bergerak pelan, menunggu umpan Calvin kepadanya.

Tembakan pertamanya diblok oleh bek Saudi. Namun, bola memantul lagi kepadanya. Dengan cara yang sangat "dingin", bek-bek Saudi hanya bisa terpana melihat Marselino mencungkil bola untuk menaklukkan Al Kassar kedua kalinya.

Selebrasinya pertamanya adalah menempatkan jari telunjukknya di bibir yang seakan-akan menunjukkan kode membungkam orang-orang yang meragukan kemampuannya.

Ia kemudian berlari ke pinggir lapangan untuk melanjutkan selebrasinya dengan duduk di atas kursi ball boy sambil menginjak bola.

Jurnalis foto mengerubinginya untuk mengabadikan selebrasi berkelasnya. Dalam sekajap, malam itu menjadi malam yang tak terlupakan bagi Marselino.

Jika bukan karena bakat istimewanya yang ditopang visi bermain, kepercayaan diri, kecerdasan, dan pengalaman, tak mungkin Marselino mencetak dua gol menawan itu dalam usia 20 tahun dalam pertandingan level tinggi pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca juga: Arti selebrasi tutup mulut Marselino Ferdinan

Copyright © ANTARA 2024