Padang (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia merencanakan modul pembelajaran Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) juga diajarkan bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD-SMP) sederajat di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Insyaallah modul WTBOS ini tidak hanya untuk siswa SMA saja namun juga kita ajarkan kepada siswa dan siswi SD maupun SMP di Sumatera Barat," kata Ketua Tim Kerja WTBOS Kementerian Kebudayaan Yayuk Sri Budi Rahayu di Padang, Kamis.
Dia mengatakan hal tersebut saat penyerahan modul ajar WTBOS kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.
Menurut dia, modul ajar yang disusun dalam kurun waktu satu tahun tersebut penting untuk diajarkan kepada peserta didik dari bangku SD hingga SMA sederajat.
Baca juga: Kemendikbudristek kembali gelar Gelanggang Arang jaga WTBOS di Sumbar
Namun, untuk tahap awal Kementerian Kebudayaan memfokuskan bahan ajar itu bagi siswa dan siswi SMA.
"Pengenalan nilai-nilai kebudayaan dan sejarah sejak dini akan lebih baik agar anak didik memiliki pengetahuan tentang WTBOS," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan setelah dilakukan uji coba penerapan modul WTBOS dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di dua sekolah, hasilnya belum optimal karena keterbatasan waktu.
Namun, dari uji coba yang dilakukan di SMAN 1 Solok dan SMAN 1 Sumatera Barat pihaknya menilai antusias anak didik tergolong tinggi. Apalagi, bahan ajar ini mengedepankan kearifan lokal di masing-masing daerah.
"Kita melihat saat padat karya dilakukan anak-anak ini sangat luar biasa, kreatif dan inovatif," ujar dia.
Modul WTBOS yang digagas Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan itu merupakan model atau rujukan yang dapat dikembangkan ulang oleh satuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Barlius mengatakan modul WTBOS tidak hanya diajarkan dalam bentuk teori, namun juga praktik seperti ekstrakurikuler.
Misalnya, anak didik akan diajak berkunjung ke Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto untuk melihat lebih dekat jejak-jejak sejarah di Kota Arang. Setelah itu, peserta didik diminta membuat artikel tentang pengalaman kunjungan sebagai tugas sekolah.
Baca juga: Kementerian Kebudayaan implementasikan nilai WTBOS bagi pelajar Sumbar
Baca juga: Tiga seni instalasi "warisan dunia" dipamerkan di BIM
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024