London (ANTARA) - Indeks harga konsumen (CPI) tahunan Inggris Raya meningkat hingga 2,3 persen pada Oktober, naik dari 1,7 persen pada September, menurut data Kantor Statistik Nasional negara tersebut yang dirilis pada Rabu (20/11).

Kenaikan itu menandai kenaikan CPI tertinggi secara bulanan (month-to-month) sejak Oktober 2022, mendorong inflasi ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Perumahan dan layanan rumah tangga merupakan kontributor utama terhadap kenaikan CPI dan indeks harga konsumen termasuk biaya perumahan pemilik-penghuni (Consumer Prices Index including owner-occupiers' housing/CPIH), yang naik sebesar 3,2 persen dalam 12 bulan hingga Oktober lalu, dibandingkan dengan 2,6 persen pada September.

CPI inti, yang tidak termasuk barang-barang volatil seperti energi, makanan, alkohol, dan tembakau, naik 3,3 persen pada Oktober. Tingkat tahunan CPI barang tumbuh dari negatif 1,4 persen menjadi negatif 0,3 persen, sementara tingkat tahunan CPI jasa naik dari 4,9 persen menjadi 5,0 persen.

Bank sentral Inggris Raya Bank of England (BoE), memproyeksikan bahwa inflasi dapat meningkat lebih lanjut hingga 2,5 persen pada akhir tahun ini dan mencapai puncaknya 2,7 persen pada akhir 2025. BoE memperkirakan inflasi akan secara bertahap turun di bawah target 2 persen dalam jangka proyeksi tiga tahun.

Orang-orang keluar dari supermarket di Sheffield, Inggris Raya, pada 7 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Jon Super)

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024