Bekasi (ANTARA News) - Menyikapi kebijakan penghapusan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin premium, sejumlah pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang Tol Jakarta--Cikampek menggelar aksi protes, Rabu.
"Dari sepuluh dispenser yang ada, seluruhnya tetap beroperasi walaupun ada sebagian karyawan yang bergabung adalam aksi demo," kata salah satu pegawai manajemen SPBU Rest Area KM 19 Tol Jakarta Cikampek, yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, seluruh dispenser tersebut tetap dijaga oleh 18 petugas agar pelayanan tetap berjalan kondusif.
Menurut dia, perwakilan pekerja SPBU yang ikut ke Badan Pengatur Hilir minyak dan gas (BPH Migas) di Jakarta berjumlah sekitar 5 orang.
"Jelas ada penurunan. Sebab masih banyak masyarakat yang butuh premium," kata salah seorang petugas SPBU soal penurunan konsumen di tempatnya.
Ia memperkirakan penurunan konsumen bisa mencapai 50 persen.
Kondisi serupa juga terpantau di SPBU KM 39 Cikarang Timur.
Dari lima dispenser BBM yang terpasang di area itu, empat di antaranya tidak difungsikan akibat mayoritas pegawainya ikut berujuk rasa.
"Yang kita fungsikan hanya dispenser solar saja. Sisanya yang untuk pengisian premium dan pertamax kita tutup," kata petugas keamanan setempat, Ardi.
Sejumlah spanduk penolakan terhadap penghapusan penjualan premium di rest area terpasang di masing-masing alat dispenser.
Spanduk berukuran 1x2 meter bertuliskan penolakan "Bubarkan BPH Migas, Turunkan Andi Sommeng" nampak terpasang menutupi jalur pengisian BBM.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014