Tangerang Selatan (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Soesanto menilai implementasi yang tepat dalam pembangunan desa bisa memantik akselerasi penekanan angka kemiskinan dan pengangguran hingga meningkatkan ekonomi nasional.
"Sekarang saya yakin dengan pilihan tepat dan implementasi tepat, itu akan menekan angka kemiskinan dan pengangguran dan ini bisa dimaksimalkan dari desa," ucapnya di Tangerang Selatan, Kamis.
Menurut dia, kontribusi desa bisa diwujudkan melalui upaya peningkatan potensi sumber daya manusia (SDM) serta keunggulan sumber daya alam (SDA) di desa.
Hal tersebut, katanya, salah satu instrumen untuk menggairahkan kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Target pertumbuhan ekonomi dari Pak Presiden Prabowo sampai delapan persen itu bisa bergerak dari desa," katanya.
Baca juga: Kemendes: Sumber pendapatan desa tak terbatas pada dana desa
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya mendorong seluruh pihak, baik dari perguruan tinggi, mahasiswa, maupun swasta, terlibat dalam membangun desa.
"Makanya kampus harus maksimal, swasta juga bergerak dan ikut berkolaborasi, dan menurut saya ini akan bisa memenuhi target dari peningkatan ekonomi delapan persen itu tercapai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mendes Yandri juga mengingatkan semua pihak untuk berperan aktif dalam memberdayakan potensi desa.
Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya tragedi seperti di Jepang dan Korea Selatan, di mana masyarakat desanya telah berbondong-bondong melakukan urbanisasi.
"Kita tidak mau tragedi Jepang, di mana Jepang saat ini penduduk desanya tersisa tujuh persen dan Korea Selatan 13 persen. Ini jangan sampai terjadi di Indonesia, bila itu terjadi akan membahayakan Indonesia," katanya.
Untuk mengantisipasi itu, ujar dia, potensi dan peluang peningkatan pembangunan desa seperti dari sektor pariwisata, agrobisnis bahkan harus terus dikembangkan sebagai kekuatan ekonomi desa.
"Seperti swasembada pangan, energi bahkan bahan baku makan siang bergizi ada di desa. Jadi penghasilan di desa tidak kalah dengan kota bisa sampai Rp10 juta-Rp12 juta/bulannya," kata Yandri.
Baca juga: Mendes minta mahasiswa terlibat dalam membangun desa
Baca juga: Mendes: BUMDes harus gali potensi desa demi sejahterakan masyarakat
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024