Jakarta (ANTARA) - BPOM dan BNN mengedukasi pelajar SMA, SMK, dan pendidikan sederajat di wilayah Jakarta tentang bahaya penyalahgunaan obat dan narkoba melalui sosialisasi "Generasi Muda Sehat Bebas Penyalahgunaan Obat dan NAPPZA Demi Indonesia Maju".

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Mahyona dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyoroti pentingnya mengedukasi generasi muda tentang bahaya penyalahgunaan obat dan narkoba.

Menurut Rita, jika seorang anak sudah ketergantungan pada narkoba, obat, maupun rokok, maka dampaknya akan sangat buruk.

"Akan menjadi malas berpikir, susah fokus, gampang marah, dan dampak negatif lainnya. Lalu bagaimana ia akan menyerap pelajaran di sekolah, untuk nanti menjadi generasi penerus bangsa, kalau sudah rusak dan tidak memiliki motivasi lagi," ujarnya.

Dia menambahkan, jika tidak diberikan pemahaman yang baik, anak-anak ini banyak yang mudah menyerah dan kurang ulet dibanding generasi-generasi pendahulunya.

Upaya kolaboratif ini, katanya, menjadi salah satu langkah mereka untuk mengingatkan generasi muda, yang diharapkan dapat membuat generasi muda semakin baik. "Karena kepada siapa lagi bangsa ini akan dititipkan, kalau bukan kepada adik-adik kita para generasi muda ini," katanya.

Dia pun memotivasi para pelajar tersebut untuk menjadi pelopor gerakan pencegahan penyalahgunaan obat, narkoba, dan rokok di di sekolahnya masing-masing.

"Kami BPOM akan senantiasa memberikan dukungan penuh, kepada adik-adik kita ini dalam upaya membuat gerakan-gerakan mencegah penyalahgunaan obat, narkoba, ataupun rokok di lingkungan sekolah," dia menuturkan.

Dalam kegiatan sosialisasi kali ini, BPOM menghadirkan dua narasumber Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Nova Emelda, serta Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Badan Narkotika Nasional (BNN) Wanda Ferdiana.

Baca juga: BBPOM sebut apoteker jadi garda terdepan cegah resistensi antimikroba
Baca juga: Kepala BPOM jelaskan terapi farmakologi untuk pengobatan kanker

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024