Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Perpusnas E Aminudin Aziz menghadiri acara The 30th General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO) 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab yang digelar pada 15-17 November 2024.

“Perpustakaan harus mempunyai fungsi baru yang mencakup program pemberdayaan masyarakat. Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi aspek kunci dalam membuat transformasi tersebut berhasil,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dalam acara itu, ia membahas terkait dengan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diterapkan di Indonesia.

Program tersebut, katanya, telah memberikan harapan baru dalam upaya merealisasikan fungsi perpustakaan untuk pemberdayaan masyarakat.

Ia bercerita bahwa pada mulanya Perpusnas membuat inisiatif untuk mempromosikan perpustakaan untuk semua dan perpustakaan sebagai ruang kreativitas dengan dukungan sejumlah mitra. Kegiatan tersebut dikenal dengan nama PerpuSeru dan berlangsung selama 2011 hingga 2018.

Sampai dengan November 2018, PerpuSeru sudah mendukung 200 perpustakaan desa, 50 perpustakaan kabupaten, dan 34 perpustakaan provinsi. Program itu memberikan dampak baik secara nasional, sehingga Perpusnas memutuskan melanjutkan lewat TPBIS.

Baca juga: Perpusnas-Badan Bahasa gelar Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis

Transformasi perpustakaan itu didasari oleh dua hal, yakni perpustakaan untuk semua guna memastikan akses inklusif terhadap pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat serta perpustakaan sebagai ruang kreativitas, yakni menciptakan ruang yang menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.

Sepanjang 2018 hingga 2024, program TPBIS telah menjangkau 2.691 perpustakaan umum di 38 provinsi.

Terkait dengan konferensi internasional, Aminudin mengatakan kesempatan itu menjadi sarana penting bagi Indonesia untuk mendapatkan wawasan baru terkait peran perpustakaan dalam memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

The 30th General CDNLAO 2024 mengusung tema besar “Perpustakaan dan Keberlanjutan” yang dihadiri perwakilan dari Tiongkok, Yordania, Thailand, Indonesia, Jepang, Sri Lanka, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Kuwait, Vietnam, Malaysia, Uni Emirat Arab, Qatar, dan India.

Konferensi CDNLAO berfokus pada tiga tema utama, yaitu peran perpustakaan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), perpustakaan hijau dan keberlanjutan lingkungan dan mendidik masyarakat tentang keberlanjutan melalui perpustakaan.

Konferensi ini mencerminkan keragaman budaya dan sosial di kawasan Asia dan Oseania, sekaligus mendorong kolaborasi antar-perpustakaan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat global.

Baca juga: Perpusnas: TPBIS mampu beri dampak transformasi sosial dan ekonomi
Baca juga: Perpusnas sebut baru 24 persen naskah kuno yang berhasil dilestarikan
Baca juga: Perpusnas tampung usulan kebutuhan buku topik tertentu di taman baca

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024