Kalau dari sisi riwayat penyakit sebenarnya yang bersangkutan memang memiliki riwayat, akan tetapi, kami tetap perlu untuk melakukan penyelidikan, dengan berdasarkan data awal dari hasil otopsi itu."
Pamekasan (Antara) - Polres Pamekasan, Jawa Timur, menyelidiki penyebab kematian seorang purnawirawan polisi yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Kelurahan Parteker, Pamekasan, Selasa malam.
"Penyelidikan perlu kami lakukan untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya," kata Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Mariyatun, Selasa malam.
Purnawirawan polisi yang ditermukan meninggal dunia di kamar kosnya itu bernama Samsul Arifin (52), penghuni kamar kos di Jalan R Abdul Aziz, Kelurahan Parteker, Pamekasan.
Mantan pensiunan Polres Grobokan, Jawa Tengah, itu diketahui meninggal dunia di kamar kos nomor 5, setelah sekitar pukul 17.30 WIB oleh penghuni kos lainnya, setelah mencium bau busuk dari kamar itu.
Menurut Mariyatun, Samsul Arifin memang tercatat sebagai anggota Polres Grobokan, Jawa Tengah, akan tetapi yang bersangkutan pensiun dini.
"Kami juga belum mengetahui secara pasti mengapa yang bersangkutan ini bisa kos di Pamekasan ini, karena petugas belum meminta keterangan keluarganya," terang Mariyatun.
Saat ditemukan, kondisi tubuh pensiunan polisi itu sudah mengeluarkan bau busuk dan diperkirakan yang bersangkutan telah meninggal dunia lebih dari satu hari.
Sejumlah penghuni kos lainnya mengaku, beberapa hari sebelumnya, Samsul memang sempat bercerita pernah mengalami kecelakaan, namun yang bersangkutan tidak menceritakan secara detail kecelakaan dimaksud.
"Saat ini jenazah korban masih berada di rumah sakit umum daerah (RSUD) Pamekasan untuk dilakukan otopsi," terang Mariyatun.
Menurut Mariyatun, berdasarkan informasi yang diperoleh petugas Polres Pamekasan dari Polres Grobokan, dimana Samsul Arifin pernah bertugas, ia mengajukan pensiun dini, karena yang bersangkutan terkendala kesehatan. Bahkan yang bersangkutan juga pernah dirawat inap di rumah sakit paru di Pamekasan.
"Kalau dari sisi riwayat penyakit sebenarnya yang bersangkutan memang memiliki riwayat, akan tetapi, kami tetap perlu untuk melakukan penyelidikan, dengan berdasarkan data awal dari hasil otopsi itu," katanya. (ZIZ/M008)
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014