Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan menggelar Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat).
Kompetisi itu sendiri digelar di Yogyakarta dan Kebumen, Jawa Tengah, kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Lapan Jasyanto di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, pelaksanaan kompetisi Komurindo dan Kombat akan dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola UMY sebagai lokasi uji fungsi alat yang akan dikompetisikan, dan di Lapangan Tembak Dislitbang TNI AD, Pantai Bocor, Kebumen, Jawa Tengah untuk pelaksanaan uji peluncuran.
Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (Kombat) diprakarsai Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Lapan dan UMY tersebut. Kegiatan itu digelar pada 13 hingga 16 Agustus 2014.
Komurindo, menurut dia, adalah kompetisi tahunan rancang bangun muatan roket tingkat perguruan tinggi yang diselenggarakan sejak 2009. Dalam ajang ini, para mahasiswa ditantang untuk membangun suatu sistem monitoring dan pengukuran yang stabil, akurat, dan presisi di bidang peroketan.
Sehingga diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rancang bangun serta pengujian roket dan muatannya. Sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam teknologi penginderaan jauh dan sistem otomasi robotika pada muatan roket.
Dalam pelaksanaan ini, lanjutnya, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan anggaran terkait penyelenggaraannya. Sementara itu, UMY menjadi tuan rumahnya dan Lapan berkontribusi pada penyiapan roket peluncur muatan serta balonnya.
Selain berkompetisi dalam membangun muatan roket, mahasiswa juga ditantang untuk bertarung dalam Kombat. Dalam lomba tersebut, ia mengatakan peserta ditantang untuk membuat sebuah muatan balon yang berisi rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri untuk memantau parameter atmosfer mulai dari peluncuran (ascending) hingga pelepasan dari balon (descending).
Kompetisi ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu dan perekayasaan teknologi pengamatan atmosfer secara vertikal sekaligus pengujian sistem pengukuran atmosfer berbasis telemetri dan pengembangan instrumen untuk penelitian atmosfer, ujar Jasyanto.
Kompetisi ini, menurut dia, akan diikuti oleh 92 tim dari seluruh Indonesia, yang terdiri dari 76 tim peserta Komurindo dan 16 tim peserta Kombat. Berdasarkan jumlah peserta, penyelenggaraan Komurindo mengalami peningkatan dari sebelumnya berjumlah 55 tim.
Peningkatan jumlah peserta dapat dijadikan sebagai salah satu indikator semakin banyaknya generasi muda yang ingin belajar tentang antariksa dan teknologinya. Untuk kebutuhan nasional, kondisi ini semakin baik karena akan menciptakan para ahli ilmu pengetahuan dan teknologi dirgantara di Indonesia.
(V002/E001)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014