"Posisi kita sampai kapan pun tidak akan mengakui hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina merdeka," ujar Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Febrian A. Ruddyard.
Febrian mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang diselenggarakan salah satu lembaga kemanusiaan di Jakarta, Selasa.
Febrian mengungkapkan langkah tersebut merupakan salah satu bentuk tekanan pada Israel agar segera menghentikan penjajahan pada Palestina.
Kemudian, lanjut dia, bentuk tekanan lainnya ialah ajakan pada masyarakat untuk tidak membeli barang-barang produksi Israel dan negara-negara yang mendukung Israel.
Tak hanya itu, menurut Febrian, Indonesia juga akan terus mendukung Palestina agar statusnya dapat diakui internasional.
"Palestina itu negara yang objektif merdeka, tapi untuk memperoleh status ini kita harus berjuang. Tantangannya luar biasa," katanya.
Dia menambahkan, Indonesia bersama negara-negara di Asia - Afrika berkomitmen meningkatkan kemampuan rakyat Palestina mengelola sendiri negaranya.
"Kita bersama negara-negara di Asia Afrika berkomitmen pada 2014 hingga 2019 melatih 10 ribu orang palestina di bidang pemerintahan," ujar Febrian.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014