Banjir terkadang juga semakin parah saat berbarengan dengan rob atau air laut yang pasang

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang terus mengintensifkan pembersihan saluran sungai dan pengerukan sedimentasi sungai sebagai upaya untuk mengantisipasi banjir seiring curah hujan yang semakin tinggi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Soewarto, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, menegaskan jika jajarannya telah melakukan pembersihan saluran air dan pengerukan yang tersebar di seluruh wilayah.

"Adapun lokasi pembersihan dan pengerukan kami lakukan di beberapa wilayah di Kota Semarang. Di wilayah Semarang bagian timur, antara lain Kali Sringin Lama, Kali Tambi, Kali Tlogosari Wetan, Kali Sodor, Kali Gebang Anom, anak Kali Sodor, samping Tol USM," katanya.

Kemudian, saluran di Jalan Gajah, saluran Gasem, Kali Bungkel, Kali Sier, Pedurungan Kidul, Saluran Jalan Raya Kaligawe, saluran Jalan Jatimas, Kelurahan Karangroto, saluran Pesona Hati, Kelurahan Karangroto, saluran Tlogomulyo, saluran Samping Tol Tambakboyo, dan Kalipacar.

Di wilayah Semarang bagian utara, kata dia, pembersihan dan pengerukan dilakukan di Kali Kokrosono, Kali Semarang Ruas Layur - Yos Sudarso, Kali Barder Bandarharjo, Saluran Tambak Lorok, Kali Asin, dan Long Storage Kali Baru.

Baca juga: BMKG peringatkan potensi rob di pesisir Pantura Jateng

"Untuk wilayah Semarang bagian barat, kami lakukan di Sungai Krakas Malang Randu Garut, Sungai Karang Anyar Tugurejo, Sungai Arteri Yos Sudarso, Sungai Puri Anjasmoro, Sungai Tawang Mas, Sungai Tugurejo, Sungai Tawangmas, Ruas Jalan Yos Sudarso, Saluran Jalan Raya Pantura, dan di depan Kelurahan Wonosari," katanya.

Wilayah Semarang bagian tengah dan selatan, antara lain Sungai Tandang, Tembalang, Sungai Wanamukti, Sambiroto, Kolam Retensi Kampung Kali, Embung Sendang Mulyo, Tembalang, saluran Jalan Kagok, saluran Jalan Bukit Unggul, Sungai Tandang, Sungai Wanamukti, saluran Jalan Sriwijaya, dan saluran Jalan Dargo.

"Di Tlogosari Jembatan Nogososro sudah dinaikkan. Kemudian, wilayah Parang Sarpo sudah ditinggikan, termasuk Gebang Anom. Ya memang saat ini Alhamdulillah sudah mulai dibenahi jalan dan infrastrukturnya sehingga hasilnya seperti ini (genangan air bisa segera surut)," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui bahwa upaya mengatasi banjir memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Apalagi, sosok yang akrab disapa Ita tersebut menyampaikan ada banyak faktor yang menyebabkan banjir di Kota Semarang yang tidak hanya disebabkan curah hujan tinggi, namun juga banjir kiriman dari wilayah sekitar.

Bahkan, banjir terkadang juga semakin parah saat berbarengan dengan rob atau air laut yang pasang, sedangkan sarana dan prasarana, seperti pompa-pompa membutuhkan perbaikan sehingga tidak dapat berfungsi secara maksimal.

"Namun, sekarang kan sudah ada pembenahan-pembenahan yang ada di kali (sungai), pompa Sringin, Tenggang. Kemudian di wilayah Plumbon juga sudah ada pengerukan sedimen," katanya.

Baca juga: DPRD Semarang minta pemkot tingkatkan kesiapan hadapi musim hujan

Baca juga: Peneliti: Kerugian banjir dan rob di Jateng Rp2,5 triliun per tahun

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024