Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, keterlibatan generasi muda mampu menyukseskan program swasembada pangan pada 2028 sesuai dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto.
“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” tegas Mentan Amran di Jakarta, Rabu.
Kementerian Pertanian bersama TNI, Kementerian Pekerjaan Umum yang berkolaborasi dalam Brigade Swasembada Pangan ini bakal beroperasi di 12 provinsi dengan wilayah optimalisasi lahan rawa (oplah), yaitu Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan.
Pada tahun 2024, Kementan telah berhasil menggarap 350 ribu hektare lahan oplah, yang kini siap mendukung peningkatan produksi beras nasional.
Setiap brigade terdiri dari 15 petani milenial yang akan mengelola lahan seluas 200 hektare. Untuk tahap pertama, brigade pangan akan didukung oleh 400 pendamping yang merupakan para pegawai Kementan terpilih, serta 50 mentor yang terdiri dari penyuluh, dosen, guru, dan widyaiswara.
Ia menekankan pentingnya pendampingan yang efektif untuk memastikan keberhasilan petani milenial. Ia juga mengatakan tolok ukur keberhasilan para pendamping dan mentor adalah apabila brigade pangan binaannya bisa meningkatkan produktivitas padi minimal 5 juta ton per hektare dan pendapatannya bisa di atas Rp10 juta per bulan.
Dengan demikian, brigade swasembada pangan ini diharapkan mampu menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
“Kalau mereka tekun dan bekerja keras, bukan tidak mungkin pendapatannya bisa mencapai 20 juta rupiah. Dengan pendapatan yang di atas pendapatan kantoran biasa, mereka akan semangat menjadi petani. Brigade pangan ini hanya awal karena selanjutnya kita akan arahkan mereka untuk menjadi pengusaha. Sehingga penting untuk membekali mereka dengan pengetahuan korporasi,” sebut Amran.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan saat ini sudah terbentuk lebih dari 1.500 brigade pangan yang tersebar di 12 provinsi. Setiap pendamping bertanggung jawab mengadvokasi lima brigade pangan.
Baca juga: TNI dan Polri tanam jagung program swasembada pangan di Gianyar
Baca juga: Mendes PDT maksimalkan anggaran wujudkan swasembada pangan
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024