Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah sebesar tujuh poin menjadi Rp11.682 dibandingkan sebelumnya Rp11.675 per dolar AS.
"Meski laju nilai tukar rupiah tertahan terhadap dolar AS namun kondisinya masih cukup stabil," ujar Analis pasar uang dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, meredanya konflik di Ukraina, Gaza, dan Irak membuat mata uang di negara-negara berkembang mulai konsolidasi terhadap dolar AS, kondisi itu menunjukan bahwa peluang penguatan bagi mata uang rupiah cukup terbuka.
"Ketika konflik di negara-negara itu memanas beberapa waktu lalu, dolar AS diminati investor sehingga menekan mata uang negara berkembang. Namun, saat ini minat terhadap aset mata uang emerging market mulai muncul," katanya.
Menurut dia, dalam jangka pendek-menengah ini pergerakan nilai tukar rupiah akan mengikuti sentimen eksternal, hal itu dikarenakan kondisi di dalam negeri yang sedang menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan pilpres 2014.
"Pelaku pasar cenderung mencermati sentimen global dibanding domestik," ujarnya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (12/8), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.677 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp11.728 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014