Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS. Atau Dokter Partiwi menjelaskan penggunaan ASI donor untuk anak harus melalui proses yang sangat hati-hati untuk memastikan keamanannya, layaknya prosedur donor darah.
"ASI donor itu baik, tetapi seperti darah, ASI donor juga dapat menularkan penyakit," kata Dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut dalam saat temu media memperingati “World Prematurity Day” bertajuk Loving The Little One Givig Our Best For Premature Babies di RSIA Bunda, Jakarta, Rabu.
Penggunaan Air Susu Ibu (ASI) donor sendiri menjadi solusi bagi ibu yang tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya.
Baca juga: Ketentuan donor ASI, sufor dalam PP aturan pelaksana UU Kesehatan
Ia menambahkan bahwa ada beberapa penyakit utama yang perlu diantisipasi melalui screening ketat, seperti Hepatitis B, Hepatitis C, dan penyakit infeksi atau menular lainnya.
"Screening biasanya mencakup tes penyakit seperti hepatitis dan interview untuk memastikan tidak ada riwayat penyakit seperti HIV," ujar dokter yang akrab disapa Tiwi tersebut.
Selain itu, ibu yang akan menyusui secara langsung pun perlu memastikan dirinya bebas dari penyakit tersebut agar ASI yang akan didonorkan aman bagi bayi.
Dr. Tiwi juga menjelaskan bahwa meskipun ASI donor dari kerabat terdekat tampak aman, tetap ada risiko jika bayi tidak memiliki antibodi yang cukup untuk melawan penyakit tertentu.
Misalnya, ia mencontohkan jika seorang ibu yang memiliki antibodi terhadap suatu penyakit menyusui anaknya, bayi tersebut akan terlindungi.
Namun, jika ASI itu diberikan kepada bayi lain yang tidak memiliki antibodi, risikonya bisa berbeda.
Dengan demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi prosedur screening yang direkomendasikan agar penggunaan ASI donor tidak membawa risiko kesehatan bagi bayi penerima.
“ASI donor adalah langkah baik, tetapi kehati-hatian adalah kunci untuk memastikan manfaatnya maksimal tanpa risiko," ungkapnya.
Baca juga: Pendonor ASI harus miliki fisik yang sehat
Baca juga: Pelaksanaan donor ASI bakal masuk dalam rekam medis
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024