Sumber air baru tersebut berasal dari mata air di wilayah Jetisan, Hargobinangun, Pakem

Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menambah sumber air untuk balai benih ikan guna meningkatkan produksi benih dalam memenuhi permintaan pelaku budidaya ikan di wilayah itu.

"Jaminan ketersediaan air merupakan salah satu kunci keberhasilan sistem budidaya ikan termasuk pada tahun 2024 ini," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Rabu.

Ia mengatakan sumber air baru dibuat untuk menjaga keberlangsungan ketersediaan air untuk pembenihan ikan terutama di musim kemarau.

Benih ikan di Kabupaten Sleman dihasilkan oleh unit-unit pembenihan ikan di seluruh wilayah Kabupaten Sleman dan empat balai benih ikan (BBI) yang berada di bawah UPTD Pengembangan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Perikanan (PBPPP) Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Kabupaten Sleman.

“Kabupaten Sleman merupakan daerah penghasil benih ikan terbesar di DIY,” kata Suparmono.

Berdasarkan data DP3 Sleman tahun 2023, Kabupaten Sleman mampu menghasilkan benih sebanyak 1.338.607.600 ekor benih sehingga mampu menyumbangkan lebih dari 50 persen produksi benih di DIY. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Dispar Sleman kembangkan pariwisata ramah perempuan

Baca juga: DP3 Sleman catat realisasi pupuk bersubsidi 5.209.260 kilogram

“UPTD PBPPP melakukan penambahan sumber air baru dengan pengadaan lahan yang memiliki mata air di BBI Sempu,” kata Suparmono.

Perbaikan fasilitas infrastruktur tersebut merupakan upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat di sektor penyediaan benih ikan yang berkualitas unggul. Pembangunan sumber air dan instalasinya dari lahan yang berjarak 1,5 km dari BBI Sempu tersebut menggunakan anggaran DAK dengan nilai sebesar Rp142,53 juta.

“Sumber air baru tersebut berasal dari mata air di wilayah Jetisan, Hargobinangun, Pakem,” kata Suparmono.

Menurutnya, sumber air yang berasal dari mata air ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain kualitas air yang baik, suhu stabil, sirkulasi yang alami, ketersediaan sepanjang tahun, mendukung keberagaman hayati dan ramah lingkungan.

“Pengadaan sumber air ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, mendukung keberlanjutan, serta menjamin kesehatan ikan,” katanya.

Lebih lanjut, Suparmono menjelaskan bahwa ketersediaan air yang cukup memungkinkan BBI untuk melakukan budidaya secara intensif, sehingga produksi benih diharapkan akan mengalami peningkatan.

“Dengan manajemen air yang baik, usaha budidaya ikan dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan. Selain itu dengan sumber air yang cukup dan berkualitas baik akan mengurangi risiko penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan ikan,” katanya.

Baca juga: DP3 Sleman optimistis selesaikan usulan pupuk bersubsidi tepat waktu

Baca juga: DP3 Sleman lakukan penumbuhan petani milenial akselarasi pertanian

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024