Tahun ini pihaknya melakukan revitalisasi bahasa di 10 kabupaten/kota di tanah Papua
Sentani (ANTARA) - Balai Bahasa Papua memperkuat bahasa ibu melalui festival budaya yang diikuti siswa 10 sekolah se-Papua.
Balai Bahasa Papua menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 se-Papua di Sentani, Rabu.
Kepala Balai Bahasa Papua Sukardi Gau di Sentani, Rabu mengatakan Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 se-tanah Papua merupakan rangkaian dari program revitalisasi bahasa daerah yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI saat itu pada 2022.
“Dan program Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 se-tanah Papua sudah berjalan selama tiga tahun sejak 2022, 2023 dan 2024,” katanya.
Menurutnya, tahun ini pihaknya melakukan revitalisasi bahasa di 10 kabupaten/kota di tanah Papua.
Ke-10 bahasa yang direvitalisasi yakni bahasa Biyekwok/Biyaboa Kabupaten Keerom, bahasa Tobati (Kota Jayapura), bahasa Sentani (Kabupaten Jayapura), bahasa Sobey (Kabupaten Sarmi), bahasa Dani/Hubula/Baliem (Kabupaten Jayawijaya).
Kemudian bahasa Kamoro (Kabupaten Mimika), bahasa Biak (Kabupaten Biak), bahasa Hatam (Kabupaten Manokwari) dan Bahasa Moi (Kabupaten Sorong),” ujarnya.
Dia menjelaskan revitalisasi bahasa daerah ada beberapa tahapan yang dilakukan di antaranya berkoordinasi dengan pemerintah daerah di 10 kabupaten/kota di tanah Papua.
Selain itu, pihaknya juga melatih guru-guru utama melalui bimbingan teknis atau bimtek.
“Kami buat hal itu supaya guru-guru ini dapat mengajar bahasa daerah atau pengimbahasan bahasa daerah kepada anak-anak didiknya,” katanya.
Dia menambahkan kegiatan selanjutnya dari revitalisasi bahasa daerah yakni menggelar festival tunas bahasa ibu.
“Kita membuat kegiatan festival untuk membuka ruang kepada mereka sebagai bagian untuk proses belajar bahasa daerah,” ujarnya.
Dia mengakui Festival Tunas Bahasa Ibu bertujuan untuk memberikan rasa kebanggaan dan menumbuhkan sikap positif bahwa bahasa daerah itu penting
“Bahasa daerah pun setara pentingnya dengan pelajaran lain seperti belajar Matematika, Fisika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” katanya.
Sementara itu Kepala Pusat Prestasi Nasional Maria Veronica Irene Herdjiono mengatakan pihaknya merupakan satuan kerja (satker) di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI bertugas menjaring talenta-talenta.
“Talenta-talenta yang dijaring itu untuk mensukseskan program nasional generasi emas anak Indonesia pada 2045,” ujarnya.
Salah satunya talenta yang harus didorong, kata Maria mendorong talenta di bidang sastra kepada anak-anak berbakat di seluruh Indonesia termasuk di Papua.
Baca juga: Balai Bahasa Papua beri penghargaan enam lembaga berbahasa benar
Baca juga: Melestarikan Bahasa Sentani dari sekolah
Baca juga: Pemkot Jayapura dorong pengembangan bahasa ibu antar generasi
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024