Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan penyebab terjadinya banjir akibat kenaikan muka air laut atau rob yang selalu berulang di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Misalnya rob itu datang antara jam 9 pagi sampai jam 1 siang. Jam 2 siang ke atas sudah mulai surut, kering, bahkan sekitar Maghrib itu sudah kering," kata Teguh di Jakarta, Rabu.

​​​​​Pagi-pagi sekitar habis Subuh sampai sebelum jam 8 kondisinya kering. "Tapi mulai jam 8 lewat mulai sedikit-sedikit, jam 9 sudah mulai (banjir) lagi dan itu terus berulang. Jadi bukan nggak surut," katanya.

Di samping itu terdapat jalan yang cekungannya cukup dalam di wilayah tersebut sehingga bagian itu menjadi bagian banjir yang terdalam.

Baca juga: Wapres Gibran kunjungi warga terdampak rob di Muara Angke

Hal ini juga perlu dipikirkan oleh pemprov bahwa cekungan itu mungkin perlu diratakan dan ditinggikan sehingga nanti tidak ada bagian yang terdalam di jalan itu.

Tak hanya itu, upaya lain juga dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menangani banjir rob di wilayah tersebut.

Teguh mengatakan sudah meminta jajaran dan Sekda (Sekretaris Daerah) agar membuat sodetan (saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir).

Hal itu untuk lebih memperlancar aliran air pada saat surut sehingga genangannya itu bisa lebih cepat surut.

Baca juga: Tiga ruas Jalan di Pelabuhan Muara Baru masih terendam banjir

Upaya utama yang sedang dilakukan, kata Teguh, adalah pembangunan tanggul pantai sepanjang empat meter.

"Tanggul di Muara Angke sepanjang 4 kilometer itu belum terbangun. Untuk bulan November 2024 ini (banjir rob) relatif besar karena cuacanya," kata Teguh.

Pemprov DKI Jakarta juga sudah memberikan bantuan sosial untuk warga yang terdampak langsung. Dia pun memerintahkan jajaran kesehatan untuk membantu masyarakat yang terdampak, termasuk banyak juga anak-anak di wilayah tersebut yang bermain di genangan dan berisiko mengalami penyakit.

Kemudian juga ada beberapa orang tua yang harus dievakuasi dan sudah siapkan BPBD.
"Teman-teman dari OPD siap, mobil dari Dinas Kesehatan selalu siap di sana. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini, robnya sudah tidak ada lagi," kata Teguh.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024