Jakarta (ANTARA) - BPOM menyebutkan farmakologi terapi berbasis sel dan genetik (ATMP) merupakan sebuah terobosan yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam penanganan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan atau genetik.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar dalam kuliah umum di Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat, Rabu.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Taruna menyebutkan penerapan terapi ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions atau reaksi merugikan.

Baca juga: BPOM selaraskan praktik regulasi ATMP dengan standar internasional

Dia mencontohkan melihat kenyataan di atas pada uji klinis glioblastoma atau kanker otak, pada masa depan terapi sel dan genetik menjadi penemuan terpenting dalam sejarah pengobatan dunia kedokteran.

Dengan demikian, katanya, hal ini menjadi harapan baru bagi jutaan penderita penyakit keturunan dan degeneratif yang selama ini tidak ada obatnya. Taruna menilai investigasi jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan sel basal yang ditransplantasikan bebas dari mutasi, bahwa sel tersebut tertanam secara stabil dan fungsi otak dapat dipertahankan.

Baca juga: Dokter dunia bahas pengembangan sel punca dan terapi gen

Taruna menambahkan studi lebih lanjut guna menyelidiki dan memperbaiki temuan yang dibahas diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan glioblastoma.

Selain itu dia juga menyoroti perlunya studi lebih lanjut tentang aplikasi transisi gen dan terapi berbasis sel ke perawatan klinis pada berbagai kelainan degeneratif dan penyakit keganasan kanker lainnya.

Baca juga: Upaya pengembangan terapi sel punca untuk pengobatan masa depan

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024