Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengembangkan energi listrik bertenaga gelombang laut sebagai langkah untuk menyiasati kebutuhan listrik di sekitar wilayah pantai di sejumlah perairan Indonesia.
"Energi terbarukan itu telah dikembangkan dan diujicobakan pada menara pantai," kata staf Laboratorium Balai Pantai Kementerian PU, Yopi Andriyana, pada pameran teknologi atau "RITECH Expo" 2014 di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Senin.
"Sudah kita terapkan, salah satunya pada mercusuar atau menara pantai yang terletak di wilayah Garut, Jawa Barat. Di menara itu tenaga lampunya menggunakan energi gelombang," katanya.
Ia menjelaskan, percobaan pemanfaatan energi gelombang menjadi listrik pada menara pantai sudah berlangsung selama dua tahun, dan kini masih dalam proses pengawasan langsung Balai Pantai Kementerian PU.
"Ke depan kita harapkan percobaan ini semakin sempurna dan bisa dimanfaatkan untuk segala keperluan yang menggunakan listrik," katanya.
Menurut Yopi, potensi energi gelombang di Indonesia sangat tinggi, di antara 2 hingga 2,5 meter seperti di wilayah Laut Jawa selatan dan pantai barat Sumatera yang mencapai 4 hingga 5 meter.
"Namun potensi energi gelombang tersebut belum banyak dimanfaatkan karena keterbatasan teknologi," katanya.
Karena itu, ia berharap apabila penelitian pertama pada mercusuar di wilayah Jawa Barat berhasil, teknologi itu akan dikembangkan ke seluruh wilayah Indonesia, hingga ke wilayah pemukiman.
"Langkah pertama akan kita kembangkan di wilayah perairan dahulu, khususnya ke sejumlah mercusuar. Namun apabila berhasil akan dikembangkan hingga ke wilayah pe mukiman," katanya.
Secara umum, tujuan penelitian ini untuk mengetahui energi arus dan gelombang laut sebagai sumber energi alternatif dengan menggunakan "prototipe linier magnetik".
Komponennya terdiri dari dua set generator, pelampung, besi frame, jangkar, batang as cross join, lampu led 7,5 watt sebanyak empat buah serta ditambah papan nama.
Pewarta: Abdul Malik/Ahmad Buchori
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014